Djawanews.com – Media sosial dihebohkan oleh turnamen bulu tangkis Bupati Cup di Pekalongan yang hanya berhadiah Rp50 ribu. Terkait hal itu, Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Pekalongan, Nur Wachid mengaku bersalah dan meminta maaf kepada masyarakat.
"Kami bersalah melabeli (turnamen bulu tangkis) Bupati Cup, tanpa seizin Ibu Bupati dan Pemkab Pekalongan," kata Nur Wachid, dalam keterangan tertulisnya.
Nur Wachid menegaskan bahwa turnamen tersebut digelar tanpa sepengetahuan bupati, termasuk hadiah yang diberikan pada juara III dengan nominal Rp 50 ribu.
"Bupati Pekalongan sama sekali tidak mengetahui terkait kegiatan ini dan tidak terlibat, baik langsung maupun tidak langsung," akunya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut murni diselenggarakan oleh PBSI Kabupaten Pekalongan sebagai kepedulian untuk menggairahkan perbulutangkisan di Kabupaten Pekalongan. Kegiatan itu juga berbarengan dengan peringatan HUT ke-77 RI dan HUT ke-400 Kabupaten Pekalongan.
"Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq dan Wabup Pekalongan Riswadi atas kebodohan saya dan panitia, yang mengakibatkan situasi seperti ini dan mempengaruhi jalannya roda Pemkab Pekalongan baik langsung maupun tidak langsung," jelasnya.
Selain kepada Bupati dan Wakil Bupati Pekalongan, Nur Wachid juga menyampaikan permintaan maaf serupa pada KONI Kabupaten Pekalongan atas kejadian tersebut.
"Sejak viralnya pemberitaan ini, kami telah melakukan koordinasi dan evaluasi dengan KONI, PBSI korwil Pekalongan. Kita juga melakukan silaturahmi ke rumah-rumah pemenang lomba, termasuk atlet pemenang juara 3 kategori tunggal putra usia pra dini," imbuhnya.
"Saya juga memohon maaf kepada seluruh atlet yang bertanding, orangtua atlet serta pelatih atas kebodohan kami selaku panitia khususnya pemberian apresiasi yang tidak pantas," ungkapnya.
Sebagai informasi, turnamen bulutangkis Bupati Cup digelar pada 27-28 Agustus 2022 di GPU Kajen.
Turnamen ini kemudian viral setelah salah satu orang tua pemenang yang mendapatkan juara III curhat ke sosial media. Sebab, anaknya hanya mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 50 ribu. Padahal, uang pendaftarannya Rp 100 ribu per peserta.
Merespons hal tersebut, KONI Kabupaten Pekalongan langsung turun tangan dan menambahi uang pembinaan pada semua atlet yang masuk juara, baik juara 1 hingga juara ke-3, masing-masing Rp 100 ribu.