Djawanews.com – Fenomena ghosting telah terjadi di masyarakat demi mengakhiri hubungan pribadi secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan. Tapi, apa sih sebenarnya ghosting?
Istilah ghosting merujuk pada sebuah perilaku atau tindakan untuk memutus komunikasi secara tiba-tiba dengan seseorang tanpa penjelasan apa pun. Yap, orang yang melakukan ghosting memang kelakuannya sudah seperti hantu yang bisa datang dan pergi tiba-tiba.
Pandangan Islam Mengenai Perilaku Ghosting
Fenomena ghosting jika dilihat secara menyeluruh berkaitan dengan akhlak sosial kita terhadap orang lain. Dalam Islam, tindakan ghosting jelas-jelas merugikan orang lain, memutus tali silaturahmi, ingkar janji, dan menzalimi.
Dalam hal percintaan, terkadang orang yang melakukan ghosting selalu memberikan kata-kata manis atau janji-janji manis kepada pasangan. Kemudian, dia akan menghilang dan berujung tidak menepati janji.
Dalam kitab suci Al-Quran sudah dijelaskan mengenai larangan tersebut dan diperintahkan untuk menepati janji apabila berjanji kepada orang lain.
Ghosting bukan hanya perihal hubungan percintaan saja, tetapi juga bisa dalam konteks lainnya. Mereka yang menjadikan janji atau sumpah hanya ketika terdesak aja, namun ujungnya selalu menemukan jalan untuk mengelak, tentu saja dia tidak akan merasa berat melanggar janji.
Misalnya, orang yang janji akan melunasi utang, namun tiba-tiba malah menghilang alias ghosting begitu saja. Jelas hal ini tidak dibenarkan dalam Islam.
Rasanya sakit sekali bukan, tidak diberi kabar dan alasan yang jelas oleh ghoster setelah dia mengucapkan banyak janji. Meski begitu, jangan sampai kamu jadi malas untuk melakukan berbagai aktivitas ya, seperti malas makan dan maunya hanya berdiam diri di kamar saja. Apalagi sampai merendahkan diri sendiri. Jangan sampai ya.
Selain itu, ghosting juga menyebabkan terputusnya hubungan silaturahmi. Di mana dalam Islam, hal ini tidak boleh terjadi. Bahkan, bagi orang yang memutusnya akan mendapatkan dosa.
Dalam hal ini pula, Islam pun telah memberikan solusi bagi muslim yang menjadi korban ghosting.
Pertama, untuk mengatakan dalam hati dan menyadarkan kondisi diri bahwa memang kamu mengalami ghosting.
Kedua, menerima kondisi secara ikhlas dan selalu berprasangka baik pada Allah SWT, serta yakin terhadap ketetapan-Nya.
Jadi, jika kamu menjadi korban ghosting, tetap ingat kembali kepada Allah SWT dan meyakini diri sendiri bahwa apa yang kamu alami, sang Pencipta tahu dan orang yang melakukan tindakan ghosting akan mendapatkan ganjaran yang tepat.
Ingin tahu informasi mengenai relationship lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews