Dilansir dari blog.netray.id: Sejak Jumat 23 September 2022 sebelas awak redaksi Narasi melaporkan adanya upaya peretasan di berbagai platform media sosial dan pesan singkat milik mereka. Bahkan jumlahnya terus meningkat hingga puluhan kru Narasi mengaku turut mengalami hal yang serupa. Tak tinggal diam, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menginisiasi petisi daring yang mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas dugaan peretasan terhadap awak media Narasi.
Peretasan ini kemudian menjadi persoalan yang ramai diperbicangkan oleh warganet. Netray kemudian mengamati perbincangan warganet terkait persoalan ini. Dengan menggunakan kata kunci peretasan && narasi Netray memantau perbincangan warganet sejak 24 September 2022 sampai dengan 29 September 2022.
Hasil pantauan Netray menunjukkan jumlah perbincangan warganet terkait topik ini mencapai 2,2 ribu dengan didominasi oleh perbincangan bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi pada topik ini mencapai 313,2 ribu dengan potensi menjangkau 71,2 juta akun pengguna Twitter. Berikut grafik laju perbincangan warganet.
Pada Gambar 2 tampak laju perbincangan warganet pada topik ini yang mencuat pada 25 September 2022 dan terus diperbincangkan hingga 29 September 2022. Sementara pada kosakata populer tampak beberapa kata yang kerap digunakan oleh warganet dalam cuitannya, seperti najwa, narasi, usut, serentak, dan polisi. Selain kosakata populer dalam kategori tersebut juga dapat dtemukan beberapa tagar yang digunakan warganet untuk mempopulerkan topik ini, seperti usutperetasannarasi dan kamibersamanarasi.
Meski hingga saat ini belum ditemukan siapa dalang di balik peristiwa tersebut, peristiwa yang terjadi serentak ini diduga memiliki kaitan dengan kinerja jurnalistik yang dilakukan oleh pihak Narasi. Merespon persoalan ini warganet pun mengecam tindakan peretasan yang dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan para perkerja pers tersebut. Tak sampai di situ, warganet juga meminta polisi untuk mengusut persoalan ini.
Di sisi lain, kecurigaan adanya keterlibatan pihak kepolisian dalam peretasan juga mencuat ke publik. Terutama apabila polisi tidak bertindak sigap dan proaktif, maka hal tersebut jakan menguatkan dugaan dan kecurigaan publik terhadap pihak kepolisian terlibat dalam kasus Narasi.
Popularitas Topik Peretasan Kru Narasi di Media Pemberitaan
Peretasan yang dialami oleh kru Narasi menjadi kejahatan siber terhadap pers terbesar. Bahkan akibat persoalan ini, awak media Narasi terpaksa menutup seluruh surel redaksi yang kemudian berakibat pada gangguan koordinasi dan komunikasi internal, bahkan tidak dapat menerima informasi dari publik.
Netray memantau pembahasan peretasan kru Narasi di media pemberitaan daring. Dengan menggunakan periode dan kata kunci yang sama hasilnya tampak seperti pada Gambar 6. Jumlah artikel pada periode pemantauan hanya mencapai 158 artikel yang berasal dari 48 media pemberitaan. Adapun kategori artikel yang mendominasi adalah hukum dan teknologi.
Selain jumlah artikel, kategori, dan jumlah media yang terlibat dalam membahas kasus portal media Narasi Netray juga menemukan beberapa kosa kata populer terkait peretasan kru Narasi, seperti aparat, media, serangan, jurnalistik, kebebasan, dan berbagai kosakata lainnya. Berikut beberapa pemberitaan terkait peretasan kru Narasi.
Kasus peretasan yang tengah menimpa kru Narasi dalam waktu yang serentak dinilai menyalahi demokrasi karena dianggap sebagai upaya pembungkaman. Peretasan ini juga menjadi ancaman bagi pers karena membunuh kebebasan dan hal-hal yang menyangkut kinerja jurnalistika. Peretasan yang dialami oleh kru Narasi dianggap sebagai perbuatan yang melawan hukum. Pihak kepolisian diminta dapat bertindak untuk mengusut persoalan ini jika tidak ingin disudutkan oleh opini yang berkembang.
Di media sosial Twitter, Netray menemukan akun @NarasiNewsroom menjadi akun paling populer, diikuti oleh berbagai akun lainnya. Sementara pada kategori Top Portal Suara dan CNN Indonesia menjadi dua portal pemberitaan yang paling banyak menerbitkan artikel terkait peratasan kru Narasi.
Dalam jaringan percakapan terkait peretasan kru Narasi tampak akun @NarasiNewsroom, @narasitv, @ChangeOrg_ID, dan akun @ListyoSigitP menjadi akun yang paling banyak ditandai oleh warganet dalam percakapan terkait Narasi
Peretasan yang dialami oleh kru Narasi seharusnya menjadi peringatan bagi pemerintah akan keamanan siber di Indonesia yang kini mengancam kebebasan dan privasi warganya. Terlebih peretasan ini menyerang pekerja pers dan dapat mengganggu kinerja jurnalistik yang tengah dijalankan. Hal ini tidak hanya dianggap sebagai serangan namun juga ancaman bagi demokrasi.
Citra kepolisian Tanah Air yang kini sedang kurang baik pada akhirnya memunculkan adanya dugaan publik atas keterlibatan pihak kepolisian dalam persoalann ini. Untuk menepis dugaan yang mencuat tersebut warganet pun meminta agar polisi sigap mengungkap dan menyelesaikan kasus peretasan yang dialami oleh kru Narasi.
Demikian hasil pantauan Netray, simak analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/
Editor: Winda Trilatifah