Literasi di Era Post-Truth Sangatlah Penting Supaya Tidak Termakan Berita Hoaks.
Saat ini, Indonesia telah memasuki era post-truth atau pasca kebenaran. Era ini ditandai lebih dominannya keyakinan personal atas sebuah informasi dibanding fakta sesungguhnya.
Kondisi inilah yang menyebabkan makin tersebarnya hoaks atau berita bohong, terutama isu-isu terkait sosial politik saat ini.
Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh masnusia dalam menghadapi era post-truth adalah dengan melakukan literasi media atau digital. Literasi media atau digital dapat menjadi benteng yang kokoh bagi manusia dalam menghadapi ganasnya era post-truth.
Pentingnya Gerakan Literasi di Era Post-Truth
Seperti yang dilansir dari Qureta.com, Dougla Kellner (2007) mengatakan literasi merupakan upaya memperoleh pengetahuan dan keahlian dalam membaca, menginterpretasi, memproduksi teks dan artefak, juga mendapatkan perangkat dan kapasitas intelektual sehingga mampu berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan kultural dan masyarakatnya.
Kegiatan literasi adalah upaya yang menyasar kognisi individu yang menjadi target. Literasi digital merupakan sarana untuk melatih kognisi pengguna media digital sehingga dapat memanfaatkan perangkat tersebut secara tepat dan bermanfaat bagi diri sendiri dan kehidupan sosialnya.
Materi Literasi Digital dalam Mengatasi Berita Hoaks
- Bacalah berita hanya dari sumber yang layak dipercaya dan kredibel.
- Baca dulu isi beritanya, baru share ke media sosial.
- Lihat alamat situs. Bila mendapatkan informasi hoax, perhatikan nama media yang membuat berita sekaligus alamat situs.
- Cek fakta. Perhatikan narasumber yang dicantumkan dalam berita tersebut, apakah berasal dari sumber resmi atau yang memiliki kredibilitas.
- Jangan menelan mentah-mentah informasi yang ditemukan di internet, lakukan cross check dengan membaca informasi serupa dari situs lain.
- Jangan percaya mitos.
- Jangan mudah terprovokasi.
- Selalu ingat, tidak semua yang dibaca di internet dan media sosial adalah benar.
Hal-hal yang serba instan dan terbuka seperti saat ini memunculkan kecenderungan yang tidak ada batasan. Sehingga jika kita tidak bijak dalam menyikapi perkembangan zaman maka persatuan dan kesatuan bangsa kita bisa terancam.
Maka dari itu, stop isu sara dan hoaks mulai dari sekarang. marilah kita bijak di dunia maya.
Isilah dunia maya dengan konten yang mendidik, memberikan informasi yang akurat, mencerahkan dan meningkatkan rasa nasionalisme. Pergunakan media sosial selayaknya dengan memenuhi etika dan norma yang berlaku.