Djawanews.com - Fenomena laut becahaya di malam hari di pantai selatan Jawa, termasuk di Yogyakarta, bukan karena kemunculan Nyi Roro Kidul. Yang jelas, ada penjelasan ilmiah mengenai fenomena yang satu ini.
"Bukan (karena Nyi Roro Kidul) itu fenomena biasa, ada penjelasan ilmiahnya," kata Bachtiar Mutaqin, Sekretaris Pusat Studi Sumber Daya dan Teknologi Kelautan UGM.
Bachtiar mengatakan ada beberapa kemungkinan di balik fenomena laut bercahaya ini. Pada bulan-bulan ini masuk musim timur yang anginnya berembus dari Australia.
"Kemudian kalau musim timur itu di selatan Jawa ada fenomena upwelling jadi naiknya massa air laut dari dasar ke permukaan. Jadi fenomena itu selain membawa banyak nutrien juga banyak ikan. Kemungkinan (laut bercahaya) itu ketika upwelling itu membawa serta fitoplankton ke permukaan laut, jadi ketika dilihat dari cotra satelit semacam bercahaya," jelasnya.
Menurutnya, fenomena upwelling sering terjadi di perairan selatan Pulau Jawa. Lokasi ini biasanya dimanfaatkan nelayan untuk menangkap ikan.
"Kalau di selatan Jawa memang ada beberapa lokasi upwelling, khususnya musim timur itu banyak sekali lokasi-lokasi penangkapan ikan itu ada di selatan Jawa," tambahnya.
Fenomena Sering Terjadi
Fenomena upwelling ini normal terjadi di perairan Indonesia. Namun, ia menegaskan belum tentu muncul fenomena laut bercahaya meski ada fenomena upwelling.
Sebelumnya dikabarkan muncul fenomena laut bercahaya di pantai selatan Jawa. Hal ini diungkap oleh tim peneliti dari Amerika Serikat, dari Sekolah Teknik Walter Scott Jr., Colorado University.
Fenomena yang mereka maksud adalah laut bercahaya dalam gelap (milky sea) yang terjadi di laut selatan Jawa atau Samudra Hindia.
Fenomena alam langka itu terjadi ketika permukaan laut memancarkan cahaya terang yang stabil yang dapat mencakup area seluas ribuan kilometer persegi. Fenomena itu berhasil ditangkap oleh kamera satelit di laut selatan Jawa, dengan bagian cahaya terbesar ada di selatan Yogyakarta dan Jawa Tengah.