Djawanews.com – Peningkatan aktifitas Gunung Merapi dalam beberapa waktu belakangan ini menyita banyak perhatian. Tentu hal tersebut berdampak bagi kepanikan masyarakat sekitar Lereng Merapi.
Menanggapi hal tersebut, Pakar Vulkanologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Agung Harijoko meminta agar masyarakat yang tinggal di lereng gunung tak perlu panik atas peningkatan aktivitas Gunung Merapi.
Kendati mengimbau agar tidak panik, Agung menekankan agar masyarakat harus tetap waspada. Gunung Merapi diketahui mengeluarkan guguran material pada Rabu (15/7) petang, namun Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) belum menaikkna status Gunung Merapi.
Diketahui, kini status Gunung Merapi masih pada level II atau waspada. Hal tersebut membuat belum ada peningkatan potensi bahaya atas aktivitas Gunung Merapi. Ancaman bahaya, kini masih tetap berada pada radius tiga kilometer dari puncak Merapi.
“BBPTKG menyatakan ada penggembungan di tubuh Merapi yang mengindikasikan ada magma yang bergerak di dalamnya, tapi masih lebih kecil dibanding deformasi sebelum erupsi 2010,” jelas Agung.
Agung berpendapat jika pergerakan magma dapat berlanjut dengan erupsi, namun bisa juga tidak terjadi erupsi. Menurutnya, apabila terjadi erupsi maka ada kemungkinan erupsi efusif yang kemudian membentuk kubah lava.
Kendati demikian, Agung juga memprediksi adanya erupsi eksplosif yang memiliki letusan yang kuat.
Simak berita terkait peningkatan aktivitas Gunung Merapi dan hal-hal menarik lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.