Djawanews.com – Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menyebut wacana memasangkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai capres dan cawapres, kurang realistis.
"Kurang realistis," kata Saidiman, Jumat silam.
Alasannya, Ganjar dan Prabowo sangat kompetitif dan berpeluang memenangi Pilpres 2024. Dia pun meyakini kedua tokoh tersebut tidak mau menjadi orang nomor dua atau bakal calon wakil presiden (cawapres).
"Keduanya juga berasal dari partai terbesar dan sekarang mendapatkan efek ekor jas dari popularitas Ganjar dan Prabowo sebagai (bakal) calon presiden," jelasnya.
Senada, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga mengaku bingung dengan kemunculan isu duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di media massa.
"Saya sendiri sampai bingung loh, di media tiba-tiba dibilang begini (duet Prabowo-Ganjar), 'iya sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi presidennya, Pak Ganjar jadi wakil presidennya'," ujar Megawati dalam penutupan Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu kemarin.
Ia mengaku tak dapat berbuat banyak terkait isu tersebut. Sebab, dirinya sebagai Ketua Umum PDIP tak pernah mendeklarasikan duet Ganjar-Prabowo.
"Aku terus di rumah melamun saja. Ini yang ngomong siapa ya? Aku kok ketua umum malah tidak mengerti, coba sudah tidak usah didengarkan," katanya.