Djawanews.com – Masyarakat dihebohkan oleh Kasus baku tembak antara dua anggota kepolisian di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Hingga saat ini kejadian tersebut masih menyisakan banyak misteri yang belum terkuak.
Rumah di kawasan Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan itu pun menjadi TKP meninggalnya korban atas nama Brigadir J.
Brigadir J tewas dalam peristiwa mengenaskan setelah terlibat baku tembak dengan sesama anggota kepolisian atas nama Bharada E pada Jumat (8/7). Kini, nama Irjen Ferdy Sambo pun mau tak mau harus terseret pada kejadian naas itu.
Olah TKP sudah dilakukan oleh pihak kepolisian di rumah Irjen Ferdy Sambo. Sejumlah keterangan didapat dari warga sekitar tempat kejadian, termasuk dari Ketua RT 05/RW. 01 Seno Sukarto.
Ia mengatakan, Ferdy Sambo jarang tinggal di rumah tersebut. Sehari-hari, rumah itu hanya dihuni oleh sopir dan orang lain yang Seno tidak ketahui.
"Jarang [di rumah], karena saya sering tanya kok sepi. Satpam sering saya tanya sekitar-sekitar ini kan gampang dilihat. Biasanya itu pengemudi-pengemudi dan juga ya orang lain aja, saya enggak tahu," kata Seno di kediamannya, dikutip dari wartaekonomi.co.id.
Seno yang juga purnawirawan jenderal bintang dua mengaku sudah jarang bertemu Ferdy Sambo. Dia mengaku bertemu ketika Sambo belum menjadi jenderal.
"Dulu waktu masih muda belum Jenderal, kan rumahnya di sana, jadi kadang-kadang di pos, saya dulu sering di pos, apalagi kalau malam minggu saya itu ada di pos," beber eks Kapolda Aceh dan Kapolda Sumatra Utara tersebut.
Kekinian, Seno mengaku sudah jarang bertemu Sambo. Dia mahfum, karena Sambo kini menjabat sebagai Kadiv Propam Polri dan mempunyai kesibukan.
"Saya undanglah kawan-kawan ngobrol itu, termasuk Pak Sambo juga. Tapi setelah jadi Jenderal dan di Propam, mungkin karena kesibukan, enggak pernah lagi ketemu," jelasnya.