Djawanews.com – Proses body checking yang meminta para finalis Miss Universe Indonesia 2023 difoto tanpa busana diduga diinisiasi oleh Chief Operating Officer (COO) PT Capella Swastika Karya. Hal itu disampaikan oleh Mellisa Anggraini yang merupakan pengacara sejumlah korban pelecehan seksual di kontes kecantikan itu.
Diketahui PT Capella Swastika Karya merupakan perusahaan yang memegang lisensi event Miss Universe Indonesia.
"COO, itu COO (yang inisiasi sesi foto tanpa busana saat body checking)," kata Melissa kepada wartawan dikutip Selasa 15 Agustus.
Pengacara ini tak mengungkapkan identitas COO PT Capella Swastika Karya tersebut. Dia hanya menyebut sosok COO itu merupakan seorang perempuan dan akan dilaporkan dalam dugaan pelecehan seksual ini.
"Tentu akan dilaporkan. Tentu akan ditelusuri oleh Polda bagaimana peranan dia. Benarkah apa yang disampaikan korban ini bener-bener bersesuaian," ucapnya.
Sebelumnya, polisi menyebut momen finalis Miss Universe Indonesia 2023 diminta melakukan body checking lalu difoto tanpa busana, bukan diminta oleh orang berkapasitas.
"Tempatnya juga sedikit terbuka, kemudian juga para korban ini merasa dipaksa untuk melepas bajunya kemudian difoto, dan sebagainya. (Diminta) bukan oleh ahli medis melainkan orang-orang yang tidak berkapasitas," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (11/8).
Hengki menjelaskan proses body checking itu tidak ada dalam rundown. Saat proses ini berlangsung, para finalis mengaku disaksikan oleh sejumlah orang, di mana tiga di antaranya laki-laki.
"Yang menurut keterangan pelapor di sana ada tiga orang laki-laki, kemudian juga ada satu orang wanita, sekitar beberapa saksi yang lain," tambahnya.