Djawanews.com – Priskila Jelita dan Ratih Widiarta, dua korban pelecehan seksual Miss Universe Indonesia 2023, menungkapkan beberapa kejanggalan yang dialaminya saat mengikuti ajang tersebut.
Jelitha menceritakan ke Marissya Icha, para finalis dijadwalkan sesi fitting baju secara berulang kali sebelum malam Grand Final pada 3 Agustus. Mereka melakukan fitting baju karena pakaian yang dikenakan tidak boleh terbuka mengingat acara ini ditayangkan di televisi.
Pada satu sesi, Jelitha terkejut ketika sesi fitting mereka ditambah menjadi body checking. Hal ini tidak sesuai dengan jadwal yang dibagikan.
“Terus saya lihat ada CCTV tapi saya gak tahu apakah CCTV-nya nyala atau tidak. Sampai di dalam, kita diminta lepas busana tapi saya kaget merasa karena saya mengenakan atasan evening gown saya gak kelihatan tapi saya diminta lepas,” kata Priskila Jelita.
Jelita hanya mengetahui bahwa ia melakukan fitting baju bukan body checking. Ia semakin terkejut ketika ia menutupi bagian atas tubuhnya.
“Posisinya ramai dan ada beberapa pria di sana. Saya tutup malah dibentak, “Kamu ini gimana sih. Gimana mau dikirim ke ajang internasional. Di sana, kamu telanjang depan banyak orang” saya tertekan karena takut dinilai itu H-2 grand final,” kata Jelita.
“Kita dibodyshaming, dicatat kekurangannya. Body checking di dunia internasional itu dicek kalau ada luka, nanti ditreatment apa, ada stretch marks dicatat tapi ini ke bagian privat dibahas,” jelas Jelita.
Ia menyayangkan para kontestan dianggap sebagai obyek dan tidak sesuai dengan konsep pageant yang menjujung tinggi anti pelecehan seksual. Hal ini disetujui Ratih Widiarta yang melakukan body checking beberapa saat setelah Jelita.
“Saya datang di pertengahan dan kaget pas masuk melihat finalis lain mengenakan celana dalam saja. Sama seperti Jelitha, kita bawa gaun dan disuruh body checking. Aku shock dan freeze,” kata Ratih Widiartha.
Ratih yang merasa malu kemudian ditegur oleh salah satu pria yang melakukan body checking. Mereka menegaskan kontestan tidak perlu merasa takut.
“Kamu ngapain malu? Cowok-cowok gak bakal (maaf) nafsu sama kalian,” kata Jelitha meniru omongan salah satu pria.
Ratih juga menjelaskan saat itu momen yang menegangkan sehingga ia tidak bisa kabur atau merespons dengan cepat.
“Posisinya tertekan dan bingung mau ngapain. Setelah dicek, beberapa finalis banyak yang masuk jadi ada empat finalis dalam ruangan dan kita semacam questionable ya,” kata Ratih.
Kabar adanya pelecehan seksual dalam Miss Universe Indonesia 2023 ini pertama kali diungkap oleh pihak National Director Miss Universe Indonesia Jabar Rizky Ananda Musa dan National Director Miss Universe Indonesia Bali Sally Giovanny.
Kemudian kasus ini semakin berkembang setelah beberapa finalis memberi pernyataan mengenai dugaan pelecehan seksual dalam ajang MUID 2023.