Djawanews.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai pendistribusian beras premium sebanyak 15 juta kilogram ke retail modern sebagai upaya untuk mengatasi kelangkaan beras premium di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Pelepasan pendistribusian beras premium itu dihadiri oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, dan Direktur Utama Food Station, Pamrihadi Wiraryo, di Rice Plant Cipinang, Komplek Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.
"Hari ini kita lepas sebanyak 15 juta kilogram untuk dikirim ke retail-retail modern," kata Heru, Rabu 21 Februari.
Pendistribusian ke retail-retail modern, kata dia, akan dilakukan secara bertahap hingga Ramadhan.
"Bertahap terus setiap hari. Terutama untuk stok di hari besar. Kita memasuki bulan puasa, memasuki hari Lebaran, memastikan stok kita aman," paparnya
Menurut dia, stok beras di Food Station sendiri mencapai 49 ribu ton, sehingga mampu memenuhi pasar di sekitar Jabodetabek.
"Sebenarnya stok beras 30 ribu ton sudah cukup, maka kalau stok 49 ribu di Cipinang cukup untuk memenuhi pasar sekitar Jabodetabek," paparnya.
Sehingga, lanjut dia, masyarakat DKI Jakarta tidak perlu khawatir dengan ketersediaan beras.
Heru pun mengimbau masyarakat untuk bijak dalam membeli beras premium di ritel modern agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat.
"Tentunya masyarakat lebih bijak untuk membeli. Kalau kebutuhan satu bulan 10 kilo, cukup 10 kilo. Tidak perlu khawatir. Itu aja," ucapnya.
Beras premium yang dijual ke retail-retail modern adalah beras kemasan per 5 kilogram, dengan harga jual Rp69.500 per 6 kg atau Rp13.900/kg.
"Harga jual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp13.900/kg," tegas Heru.