Djawanews.com – Pemkot Jakarta Pusat akan menindak tegas dengan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik para pelajar yang terlibat aksi tawuran. Kebijakan ini menyusul maraknya aksi tawuran di kalangan pelajar di Jakarta Pusat.
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma menegaskan pihaknya tidak segan melakukan pencabutan KJP terhadap pelajar yang terlibat tawuran.
"Kalau pelajar itu masuk dalam program KJP dan dia justru terlibat (tawuran) maka kita akan langsung cabut KJP-nya," ujar Dhany Sukma, Senin, 31 Juli.
Dhany mengatakan, langkah pencabutan KJP itu untuk membuat efek jera terhadap pelajar yang terlibat tawuran tersebut. Sedangkan pelajar yang tidak menerima KJP pihaknya juga akan lakukan pembinaan.
"Kalau dikeluarkan dari sekolah tidak bagus, justru nanti itu membuat adanya ruang pelajar putus sekolah," katanya.
Dhany mengimbau kepada masyarakat tidak ada gunanya atau manfaat dalam ajang tawuran. Justru yang ada hanya merugikan dalam segala aspek.
"Tidak ada gunanya tawuran itu," ujarnya.
Dhany juga menambahkan, pihaknya telah melakukan konsolidasi dengan warga masyarakat, RT, RW, FKDM dan pemuka masyarakat dalam upaya pencegahan tawuran.
Sebelumnya diberitakan, berbagai aksi tawuran antar kelompok remaja di wilayah Jakarta Pusat masih terus terjadi. Tak sedikit korban jiwa melayang akibat tawuran. Ironinya, korban banyak dari kalangan anak di bawah umur.
Seperti hal terjadi di Jalan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Akibat tawuran tersebut, satu orang pelajar SMP berinisial RZ (14) meninggal dunia. Korban mengalami luka bacok di bagian kepala, paha dan dada.
Menyikapi fenomena tawuran remaja yang menjadi trend buruk itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menegaskan bahwa faktor utama terjadinya tawuran antar kelompok remaja karena adanya faktor pergaulan yang buruk di lingkungan mereka.
"Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya tawuran, faktor kesenjangan sosial terkadang juga bukan menjadi salah satu faktor utama. Kenapa? Karena terkadang yang terlibat tawuran juga dari kalangan anak-anak berada. (penyebab utama terjadinya tawuran) Saya lebih kepada faktor pergaulan. Pergaulan yang bahasa anak muda sekarang eksistensi mencari jati diri," kata Kombes Komarudin saat dikonfirmasi VOI, Kamis, 13 Juli.
Faktor kesenjangan sosial sebagai pemicu tawuran antar kelompok remaja saat ini sudah bergeser. Penyebab utama aksi tawuran remaja, sebagian besar karena imbas dari pergaulan yang salah.