Pemindahan ibu kota diharapkan dapat mendorong pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla mengebut rencana pemindahan ibu kota negara dari ibu kota Jakarta ke luar pulau jawa. Untuk masterplan serta detil dan design calon ibu kota negara baru akan diluncurkan pada tahun 2020. Sedangkan pembangunan insfratruktur akan dimula pada 2021 hingga 2024.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pemindahan ibu kota akan dapat memberikan kontribusi sebesar 0,1 persen terhadap pertumbuhan domestik bruto (PDB).
Saat ini angka PDB RI berada di level RP 15 ribu triliun. Itu artinya pemindahan ibu kota akan menyumbang PDB sebesar Rp 15 triliun.
Pemindahan ibu kota untuk wujudkan visi Indonesia Maju pada 2045
Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa menjadi salah satu strategi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2045.
Dia mengatakan, adanya pemindahan ibu kota diharapkan dapat mendorong pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia terutama di kawasan Indonesia Timur.
Selain itu, tambah Bambang, alasan utama mengapa pemerintah berpikir untuk memindahkan ibu kota ke luar pulau jawa tidak lain adalah untuk mengurangi beban pulau jawa yang dinilai sudah cukup besar.
Saat ini, pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan dan lain sebagainya ditumpahkan ke Ibu Kota Jakarta. Sedangankan yang kita inginkan adalah Indonesia Sentris.
Bambang memperkiran, pemindahan ibu kota akan menelan biaya sebesar Rp 466 Triliun atau senilai 32,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Dia menyebut, pemindahan ibu kota tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Tetapi akan lebih mengutamakan partisipasi swasta, BUMN serta kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) kata Kepala Bappenas di Jakarta, Senin (1/7/2019).
Selanjutnya, Bambang menyampaikan, untuk dapat mewujudkan Visi Indonesia Maju 2045, Indonesia memiliki pekerjaan rumah yang sangat banyak. oleh sebab itu, dia mengajak kepada seluruh pihak dan komponen masyarakat untuk dapat berbaur dalam mengatasi setiap tantangan tersebut.
Pemerintah akan sangat terbuka untuk setiap masukan serta pemikiran yang dapat mendukung dan membantu mewujudkan visi Indonesia 2045.
Dalam keterangan penutupnya, Bambang mengatakan, dari pemindahan ibu kota, pemerintah akan memperoleh bonus demografi yang terjadi sekali seumur hidup pada era itu.
“Kesempatan emas itu harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan Indonesia,” ujar Bambang