Djwanews.com – Pembangunan Ambon New Port sebagai proyek strategis untuk lumbung ikan nasional atau LIN di Maluku yang belum ditepati hingga sekarang. Anggota DPR RI Fraksi PKS Saadiah Uluputty marah dan mengkritik pedas Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam raker di Komisi IV.
Proyek pembangunan Ambon New Port sebagai lumbung ikan nasional atau LIN di Maluku merupakan hasil dari janji Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Menteri KP Trenggono mengakui hal itu, kata dia Pemerintah tidak punya anggaran untuk meneruskan pembangunan tersebut.
“Tapi mohon maaf, bangun Integrated Port duitnya nggak ada masalahnya. Cuma satu yang harus saya lakukan, saya undang investor,” ungkap Trenggono, seperti terekam dalam kanal Youtube DPR RI, Rabu, 23 Maret 2022.
“Investor ini, saya kasih hak kamu di sini, tapi syaratnya kamu harus bangun pelabuhan. Sudah ada delapan pelabuhan yang dibangun pemerintah, silakan dipilih atau kalian membangun baru. Itu salah satu yang kita kerjakan. Supaya terintegrasi dari hulu ke hilir,” lanjut dia.
Saadiah Uluputty Pertanyakan Anggaran Pembangunan Ambon New Port yang Sudah Direncankan Sebelumnya
Mendengar pengakuan Menteri KP itu, sontak membuat Saadiah Uluputty geram dan marah-marah memecahkan suasana ruang rapat Komisi IV DPR RI. Mewakili rakyat Maluku di DPR RI ia mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah menipu rakyat Maluku karena janji pembangunan lumbung ikan nasional belum ditepati hingga kini.
Kader PKS itu pun tak bisa terima mangkraknya pembangunan Ambon New Port hanya karena dalih tidak ada anggaran.
“Tidak boleh ada alasan tidak ada duit. Ini soal janji Presiden yang ke sana wara-wiri dengan beberapa menteri, saya tidak bisa ambil terima kayak begini. Presiden menyampaikan sejak 2016, akan dibangun ground breakingnya November 2017. Kalau katakan duit tidak ada, kami tidak bisa terima,” kata Saadiah.
Tangkapan layar raker Komisi IV DPR RI dan Menteri KP, Rabu, 23 Maret 2022/ Kanal Youtube DPR RI. Ia pun membanding-bandingkan dengan proyek pembangunan IKN Nusantara, dan kereta cepat Jakarta-Bandung, sementara di laut Maluku bertahun-tahun 3 wilayah pengelolaan perikanan atau WPP ada di sana.
Dan kontribusi Maluku pun terbilang tinggi untuk negara sebesar 37 persen, sehingga kalau alasannya tidak ada uang menurut Saadiah itu tidak adil. Padahal, rakyat Maluku sudah sabar menanti terealisasinya LIN yang dijanjikan.
“Kami ini ya, Maluku ini orang yang paling baik se-Indonesia ini. Tidak pernah bilang mau kibarkan bendera! Tidak pernah bilang mau merdeka! Kalau hari ini tidak ada uang, mana Presiden, mana menteri? Benar-benar kami ditipu, ini pembohongan. Saya tidak bisa terima. Kami dikata-katai, enak saja bilang tidak ada uang,” tandas Saadiah Uluputty.
Seperti diketahui potensi tangkapan ikan di Maluku sebesar 4,7 juta ton per tahunnya yakni 37 persen dari total nasional. Adapun Ambon New Port yang direncanakan itu, diperkirakan akan meningkatkan hasil tangkapan ikan bagi masyarakat Maluku. Jadi, dari 543 ribu ton yang selama ini dijaring per tahunnya akan meningkat hingga 750 ribu ton.
Dapatkan arta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.