Djawanews.com – Pengadilan Malaysia menjatuhkan dakwaan kepada CS Muremthiram, pelaku ancaman pembunuhan terhadap personel Radja Band. Jika bersalah, maka ia dapat dijatuhi hukuman penjara hingga 7 tahun.
Kantor berita Bernama melaporkan dakwaan itu dibacakan di Pengadilan Magistrat pada Rabu (15/3) lalu.
Pengadilan mendakwa Muremthiram melakukan intimidasi dengan mengancam akan membunuh para personel Radja untuk membuat mereka takut.
Berdasarkan surat dakwaan, para personel Radja yang menerima ancaman pembunuhan itu terdiri dari Ian Kasela, Seno Aji Wibowo, dan Mouldyanshah Mulyadi.
Muremthiram dituding melakukan aksi itu di ruang belakang panggung Larkin Arena Stadium pada Sabtu lalu pukul 23.00 waktu setempat, tak lama setelah konser Radja rampung.
Dakwaan itu dijatuhkan berdasarkan Pasal 506 Kitab Undang-undang Pidana. Jika terbukti bersalah, Muremthiram terancam dijatuhi hukuman penjara hingga tujuh atau denda, atau keduanya.
Namun, Muremthiram mengaku tak bersalah atas segala tuduhan itu.
Kasus ini sendiri bermula dari laporan Radja yang mengaku mendapatkan ancaman usai menggelar konser di Johor pada Sabtu lalu.
Konsul Jenderal RI di Johor, Sigit Suryantoro Widiyanto, mengatakan kepada CNNIndonesia.com bahwa insiden ini sebenarnya akibat kesalahpahaman.
Vokalis Radja, Ian Kasela, bercerita bahwa perkara ini berawal dari perselisihan mengenai jadwal meet and greet bandnya dengan penggemar di Malaysia.
Seperti dilansir CNN, Radja mengakui bahwa mereka menyetujui untuk mengadakan meet and greet dengan para penggemar.
Namun, Radja tak mengetahui bahwa ternyata sempat ada perdebatan perubahan jadwal jumpa fan itu.
Awalnya, temu penggemar itu seharusnya digelar setelah Radja tampil, tapi Muremthiram selaku penyelenggara konser mengubahnya jadi sebelum band itu naik pentas.
Berdasarkan penjelasan Ian, pihak EO yang bertanggung jawab terhadap bandnya, Farid, menolak perubahan jadwal itu karena ingin Radja tampil secara prima.
Selain itu, Muremthiram juga mengubah lokasi jumpa fan dan konser secara tiba-tiba dan sepihak. Farid pun menolak usulan itu.
Pada akhirnya, Radja tetap menggelar jumpa fan setelah konser, tanpa mengetahui perdebatan itu sebelumnya. Alhasil, Muremthiram mencak-mencak sampai melontarkan ancaman pembunuhan.
Ketakutan, Radja akhirnya melapor ke kepolisian Malaysia pada Minggu. Muremthiram dan satu orang lainnya langsung menyerahkan diri ke kepolisian.
Mereka meminta maaf atas ancaman itu. Namun, Radja meminta proses hukum tetap dilanjutkan.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.