Sebuah video yang memperlihatkan para pegawai honorer DKI K2 dan non-K2 viral di media sosial. Bukan lantaran prestasi mereka, namun karena mereka diperintah masuk ke dalam got secara beramai-ramai. Alasannya, mereka harus melakukan hal tersebut jika ingin masa kontrak kerja mereka diperpanjang. Belakangan diketahui bahwa kejadian ini terjadi di Jelambar, Jakarta Barat.
Seperti yang ditampilkan dalam video, terlihat para pegawai honorer jongkok dalam aliran air kotor dan berbaris dalam dua banjar. Mereka juga diminta memijat orang yang ada di depan mereka, baik pria maupun wanita, dengan beberapa pengawas yang berpakaian dinas PNS/ASN mengawasi dari atas got. Padahal, diketahui kondisi got di DKI Jakarta sangat kotor dan tak sehat yang berpotensi membawa berbagai penyakit.
Perpanjangan Kontrak Pegawai Honorer DKI yang Masuk Got Tak Sesuai Aturan
Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) DKI Jakarta Nur Baitih juga membenarkan adanya penggemblengan para pegawai tersebut. Dilansir dari detikcom, kejadian tersebut dikatakan memang terjadi di Jelambar, Jakarta Barat.
“Itu benar terjadi di Kelurahan Jelambar Jakarta Barat. Itu kejadiannya kurang lebih kemarin, Senin kalau nggak salah, antara Senin-Selasa, karena pejabatnya pakai baju dinas itu,” ungkap Nur, Sabtu (14/12/2019).
Nur juga heran atas peristiwa yang terjadi hanya untuk memperpanjang masa kontrak pegawai honorer K2 dan non-K2 DKI. Hal tersebut juga dianggap bertentangan dengan peraturan yang ada. Berdasarkan aturan baru, yakni Surat Edaran (SE) Nomor 85/SE/2019 tentang Pengadaan Penyedia Jasa Lainnya Perseorangan (PJLP), saat perpanjangan kontrak tidak ada lagi tes lapangan/tes fisik.
“Tes di situ nggak semuanya bekerja di lapangan, ada yang staf administrasi, semuanya disamaratakan (masuk got),” katanya.
Lurah Jelambar Agung Tri Atmojo sendiri mengaku telah dimintai konfirmasi atas peristiwa ini. Tim dari pusat, baik dari tingkat kota dan provinsi langsung melakukan penyelidikan atas peristiwa yang termuat dalam video viral tersebut.
“Kalau pemeriksaan sudah diperiksa kita semua, mulai dari lurah kemudian panitia. Begitu kejadian, begitu viral, kemudian mereka tim dari tingkat kota dan provinsi langsung turun,” kata Agung yang dikutip dari detik.com, Sabtu (14/12/2019).
Agung mengaku kaget setelah melihat peristiwa yang viral di media sosial. Karena saat kejadian, ia tidak ada di lokasi perkara. Sejak awal Agung juga mengaku telah melarang melakukan hal-hal semacam itu untuk perpanjangan masa kontrak para pegawai honorer.
Adanya instruksi untuk berendam di got demi memperpanjang masa kontrak pegawai honorer DKI dinilai tak manusiawi. Kondisi got di Jakarta yang kotor dianggap mampu menjadi sumber penyakit bagi manusia, apalagi jika harus berendam dalam got. Berbagai limbah dan sampah jadi penyebab banyaknya penyakit di got. Meski sampah sering dibersihkan dari sungai dan got di Jakarta, namun perlakukan terhadap para pegawai tetap tidak dibenarkan.