Djawanews.com – Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun membeberkan alasan kenapa PDIP terkesan tidak menyukai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurutnya, hal itu karena Ganjar dianggap PDIP lebih setia kepada Presiden Jokowi daripada ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Mereka mulai tak menyukai Ganjar karena dianggap lebih setia kepada Jokowi,” ujarnya dalam kanal YouTube miliknya, Senin 23 Mei.
Meski demikian, kata Refly, Ganjar bisa menjadi calon kuat dari PDIP untuk maju pada Pilpres 2024. Hal itu pun menyebabkan sebuah dilema di tubuh PDIP.
Tidak lain karena calon presiden dari internal PDIP belum ada yang kuat elektabilitsasnya.
“Mereka tak suka Ganjar, tetapi di sisi lain calon internalnya belum ada yang kuat,” ungkapnya.
Refly lantas menyayangkan jika PDIP benar-benar tak mau mengusung Ganjar sebagai capres pada Pilpres 2024.
Hal tersebut ditambah kondisi di mana PDIP saat ini memiliki 128 kursi di DPR.
“PDIP itu bisa maju sendiri mengusung satu nama calon presiden dan tidak tergantung pada partai lain,” tuturnya.
Lebih lanjut, Refly menilai konflik internal di PDIP itu merupakan hal yang serius.
“Kalau melihat karakter Megawati yang sampai saat ini masih susah rekonsiliasi dengan SBY, ini tentu serius. Sebab, bisa juga Puan dan Ganjar jadi susah rekonsiliasi,” paparnya.