Djawanews.com - Pandu menyebut virus yang pertama kali terdeteksi di Inggris itu memiliki karakteristik yang mudah menyebar.
Pandu sangsi varian virus corona itu baru masuk tahun ini lantaran pemerintah kurang masif melakukan teknik pencarian strain virus dengan metode Whole Genome Sequence (WGS) sepanjang 2020.
"Varian B117 itu saya pikir sudah ada sejak setahun lalu dan saat ini sudah menyebar. Yang dilaporkan pemerintah itu kan hanya yang ditemukan, yang belum ditemukan tentu masih banyak," jelas Pandu.
Di Filipina, lanjut Pandu, seorang warga dilaporkan terpapar varian virus corona B117 meski tidak melakukan mobilitas dari luar negeri. Itu berarti, varian tersebut memang sudah menjadi sebaran lokal di berbagai dunia.
Berdasarkan kondisi negara tetangga dan perkembangan global, Pandu yakin varian B117 sudah menyebar di Tanah Air. Terlebih pemerintah tak begitu ketat menutup pintu masuk, baik di bandara maupun pelabuhan.
Pandu pun meminta Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, dan lembaga penelitian di universitas untuk meningkatkan kapasitas sampel pemeriksaan WGS.
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan ada enam kasus mutasi virus corona B117 ini di Indonesia. Dari enam kasus itu, tiga di antaranya ditemukan di DKI Jakarta.
"Tiga sampel dari DKI Jakarta, satu Kalimantan Selatan, satu dari Sumatera Utara, dan satu dari Sumatera Selatan," kata Wiku.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.