Djawanews.com – Dua dari tiga debat Pilkada Gunungkidul telah dilaksanakan. Rencananya, debat terakhir para calon bupati dan wakil bupati itu akan diselenggarakan pada 10 November 2020. Ahmadi Ruslan Hani, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul, mengatakan bahwa materi debat relevan dengan isu-isu strategis di Kabupaten Gunungkidul, DIY.
"Sebelumnya diserahkan ke Tim Perumus Materi, kami mengumpulkan data mengenai isu-isu strategis dari berbagai pihak," ungkap Hani, Kamis (05/11/2020), dikutip dari tribunjogja.com.
Data untuk materi debat itu, jelas Hani, didapat dari berbagai sumber, antara lain sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Gunungkidul, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sejumlah instansi. Ia melanjutkan, data tersebut kemudian diserahkan oleh KPU kepada Tim Perumus Materi Debat yang berisi akademisi dan kalangan profesional.
"Tim ini yang menentukan tema tiap debat hingga pertanyaan-pertanyaan yang muncul saat debat berlangsung," terangnya.
Terkait kritik dari Jogja Corruption Watch (JCW), Hani menjelaskan bahwa para calon pemilih dapat mencermati pemaparan visi-misi dan program kerja dari masing-masing pasangan calon (paslon). Ia berpendapat, fungsi debat adalah perantara penyampaian tersebut.
"Tiap peserta juga diberikan ruang debat inspiratif, saya kira di situ (isu-isu strategis) sudah terakomodir," tambahnya.
Dapatkan berita terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.