Djawanews.com – Seluruh kecamatan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah berstatus zona merah covid-19. Menjelang libur akhir tahun, ini merupakan sebuah tantangan karena Sleman merupakan salah satu kabupaten yang menjadi destinasi liburan para wisatawan. Selain wisata alam, desa wisata Sleman juga kerap diburu.
Tempat wisata Sleman sudah banyak yang buka, kecuali yang terletak di radius 5 km dari Gunung Merapi. Hal tersebut tentu berpotensi mendatangkan banjir wisatawan pada libur akhir tahun. Terkait dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan Sleman telah menyiapkan langkah khusus yang akan diterapkan pada 4 Januari hingga 10 hari ke depan.
“Kami siapkan program Minggu Tenang, khusus untuk menelusuri kasus covid-19 usai libur Natal dan akhir tahun ini,” terang Joko Hastaryo, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Sabtu (12/12/2020), dikutip dari tempo.
Konsep program tersebut, menurut Joko, berbeda dengan Pembatasa Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di Jakarta. Minggu Tenang lebih mirip dengan kebijakan Yogyakarta pada masa awal pandemi.
Ia menjelaskan, nantinya masyarakat yang sehat akan dikarantina, sedangkan masyarakat yang sakit akan diisolasi di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes). Pekerja yang diizinkan bekerja di kantor hanya beberapa kalangan, seperti dinas kesehatan, pegawai rumah, Polri, TNI, dan petugas transportasi (terminal, stasiun, dan bandara).
"Untuk karyawan yang lain dikenakan work from home (WFH)," tambahnya.
Dapatkan berita terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Nasional Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.