Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Pameran Lukisan “Tabon”: Seni Rupa Kontemporer dan Semestanya
Pemeran lukisan “Tabon”.

Pameran Lukisan “Tabon”: Seni Rupa Kontemporer dan Semestanya

MS Hadi
MS Hadi 18 April 2024 at 09:17am

Djawanews.com – Tabon (bahasa Sansekerta) bermakna rumah atau kebun warisan leluhur, sebagai tempat muasal, berpulang dan berkumpul. Tabon, dengan demikian, merupakan titik mula suatu masyarakat tercipta melalui perkembangan pohon kekerabatan yang terus meluas, baik lewat perkawinan mapun keturunan, hingga terbentuk sebuah kelompok sosial, masyarakat, bahkan bangsa.

Dalam proses perkembangan tersebut, sebuah masyarakat atau bangsa membentuk pandangan hidup (kosmologi) yang tertanam dalam diri setiap individu (mikro-kosmos) serta terpancar pada realitas sosial dan lingkungan alamnya (makro-kosmos). Dalam kosmologi tersebut, perkembangan masyarakat senantiasa memperhitungkan faktor keseimbangan antara alam, budaya dan entitas spiritual, serta antara pertumbuhan populasi, kecukupan sumberdaya serta model tatanan sosial masyarakatnya.

Di dalam bidang seni rupa kontemporer, tabon merupakan suatu gagasan yang disodorkan untuk menjelajahi posisi dan makna seni di dalam kosmologi suatu masyarakat, sebagai wahana untuk merancang, merenungkan, dan mempersembahkan berbagai perkembangan di kemudian hari, baik terkait rekayasa konseptual, material dan presentasi sosialnya. Dengan tabon kita dapat melihat lintasan perkembangan seni sebagai bagian dari perkembangan masyarakat serta berbagai pandangan hidup yang menyertainya.

Dewasa ini, kita tengah hidup dalam sebuah masa di mana mobilitas manusia, benda dan gagasan terjadi dalam percepatan (velocity) yang luar biasa, sehingga terjadi persinggungan antar pandangan hidup yang berbeda-beda. Di satu sisi kadang terjadi peleburan (fusion) antar pandangan hidup, di sisi lain terkadang terjadi gesekan (friction), dan dalam kesempatan lain berbagai pandangan hidup secara otonom dan koeksisten.

Baca Juga:
  • SBY Pamerkan Lukisan 'No Justice, No Peace'
  • Pameran Af+ermasks: Sebuah Pengalaman serta Pemikiran Seni yang Tumbuh di Situasi Pandemi COVID-19
  • Usai Resmikan Bandara Ngloram Blora, Presiden Jokowi Beli Batik Hingga Lukisan Hasil UKM Setempat

Fenomena di atas telah mendorong lahirnya seni kontemporer, yaitu seni yang membangun kerangka estetikanya dengan menggunakan berbagai sumber (tradisi, spiritualitas, sains, teknologi) dalam merespon berbagai problem yang sedang dihadapi (lingkungan, ekonomi, mental, spiritual dan sosial). Konsekuensinya, seni telah menjadi ruang yang plural, longgar, dan dinamis, di mana kosmologi yang berbeda-beda saling berdialog satu sama lain, dalam lingkup lokal, regional dan global.

Di dalam situasi demikian, gagasan tabon menjadi penting untuk dihadirkan, sebagai wahana untuk meniti kembali lintasan perkembangannya, dari realitas mutakhirnya yang luar biasa menuju prinsip-prinsip dasar kelahirannya yang sederhana. Dalam proses tersebut, seni kontemporer akan merenungkan kembali jati dirinya, hubungannya dengan berbagai tradisi dan disiplin ilmu, serta maknanya di tengah berbagai pandangan dunia yang membentuknya.

Sebagai bagian dari rangkaian acara seni rupa ini, akan dihelat pula Pasar Jembar. Sebuah lingkungan pasar berupa tiga rumah limasan khas jogja yang dihadirkan sebagai tempat temu lintas batas ekonomi, sosial, dan budaya yang mencakup berbagai lintas iman, etnis, budaya, dan bangsa. Pasar ini akan menampilkan usaha-usaha dari warga dan komunitas dalam bentuk barang, jasa, workshop, dan hiburan seni, dalam rangka menghadirkan pengalaman unik yang penuh kejutan dengan suasana ramah, kegembiraan, dan tawa.

Pameran dan semestanya ini diselenggarakan oleh Jogja Art Planet (JAP), sebuah wahana persemaian dan pengembangan berbagai ide, praktik dan materialitas dalam seni-budaya. Kami berkomitmen untuk menyelenggarakan penelitian, pameran, pelatihan, serta advokasi seni budaya, dengan fokus pada inovasi, promosi, manajemen pengetahuan, dan pembuatan kebijakan terkait bidang seni budaya. JAP aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari sektor publik maupun privat, individu maupun lembaga, baik dalam maupun luar negeri, untuk menciptakan ekosistem seni budaya yang produktif dan tatanan sosial-budaya yang holistik serta humanis.

Pameran Tabon akan digelar di Jogja National Museum, Jl. Prof. DR. Ki Amri Yahya No.1. Pakuncen, Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Pemeran ini menghadirkan karya-karya dari Alit Ambara, Faisal Kamandobat, dan Samuel Indratma.

Bagikan:
#berita hari ini#djawanews#seni budaya#seni rupa#pameran lukisan#jogja art#tabon

Berita Terkait

    Masih “Kureng”: Energi Surya Indonesia Masih di Bawah 1 GW, ASEAN Sudah Melaju Pesat
    Berita Hari Ini

    Masih “Kureng”: Energi Surya Indonesia Masih di Bawah 1 GW, ASEAN Sudah Melaju Pesat

    Djawanews.com - Energi surya Indonesia hingga akhir 2024 baru mencapai 916 MW kapasitas terpasang. Angka tersebut jauh tertinggal dibanding negara-negara ASEAN lain yang sudah melampaui 1 gigawatt (GW). Menurut ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Masih “Kureng”: Energi Surya Indonesia Masih di Bawah 1 GW, ASEAN Sudah Melaju Pesat
    Berita Hari Ini

    Masih “Kureng”: Energi Surya Indonesia Masih di Bawah 1 GW, ASEAN Sudah Melaju Pesat

    Saiful Ardianto 03 Sep 2025 15:55
  • Keren! PLTA Waduk Gajah Mungkur Jadi Sumber Energi dan Kehidupan di Jawa Tengah
    Berita Hari Ini

    Keren! PLTA Waduk Gajah Mungkur Jadi Sumber Energi dan Kehidupan di Jawa Tengah

    Saiful Ardianto 03 Sep 2025 15:53
  • PLTN 7 GW: RI Menuju Energi Nuklir 2040, Beroperasi Bertahap hingga 2040?
    Berita Hari Ini

    PLTN 7 GW: RI Menuju Energi Nuklir 2040, Beroperasi Bertahap hingga 2040?

    Djawanews.com - Pemerintah resmi memasukkan rencana pembangunan PLTN 7 GW dalam RUPTL 2025–2034. Dua lokasi awal yang dipilih berada di Sumatera dan Kalimantan dengan kapasitas masing-masing 250 MW atau ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Proyek PLTA Kerinci, Tonggak Energi Hijau Indonesia yang Siap Beroperasi November 2025?
    Berita Hari Ini

    Proyek PLTA Kerinci, Tonggak Energi Hijau Indonesia yang Siap Beroperasi November 2025?

    Saiful Ardianto 30 Aug 2025 10:41
  • Loh, Pengembangan Energi Berbasis Potensi Wilayah Jadi Prioritas NTT?
    Berita Hari Ini

    Loh, Pengembangan Energi Berbasis Potensi Wilayah Jadi Prioritas NTT?

    Saiful Ardianto 28 Aug 2025 16:10

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Pengolahan Energi dari Sampah: Prabowo Minta Percepat untuk Atasi Krisis Energi
Berita Hari Ini

1

Pengolahan Energi dari Sampah: Prabowo Minta Percepat untuk Atasi Krisis Energi

PLTA Mrica Bakal Jaga Keandalan Listrik Melalui Pengelolaan Sedimentasi
Berita Hari Ini

2

PLTA Mrica Bakal Jaga Keandalan Listrik Melalui Pengelolaan Sedimentasi

Loh, Pengembangan Energi Berbasis Potensi Wilayah Jadi Prioritas NTT?
Berita Hari Ini

3

Loh, Pengembangan Energi Berbasis Potensi Wilayah Jadi Prioritas NTT?

Investasi Negara Balkan, PLTA Jadi Fokus Utama “Incengan” di NTB?
Berita Hari Ini

4

Investasi Negara Balkan, PLTA Jadi Fokus Utama “Incengan” di NTB?

PLTN 7 GW: RI Menuju Energi Nuklir 2040, Beroperasi Bertahap hingga 2040?
Berita Hari Ini

5

PLTN 7 GW: RI Menuju Energi Nuklir 2040, Beroperasi Bertahap hingga 2040?

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up