Djawanews.com – Pakistan International Airlines (PIA) telah membatalkan 349 penerbangan, termasuk rute dosmetik dan internasional, terhitung sejak 14 Oktober 2023. Pihak maskapai menyebut pembatalan terpaksa dilakukan karena kekurangan bahan bakar
Krisis ini terjadi setelah Pakistan mengumumkan akan memprivatisasi maskapai penerbangan tersebut sebagai bagian dari rencana disiplin fiskal yang disepakati berdasarkan dana talangan Dana Moneter Internasional (IMF) yang disetujui pada bulan Juni.
Maskapai ini merugi miliaran dolar dan pemerintah mengatakan sudah tidak dapat lagi didanai.
“Penerbangan dijadwal ulang setiap hari. Penerbangan dijadwalkan sesuai ketersediaan bahan bakar,” kata perwakilan PIA, dikutip Reuters, Jumat 27 Oktober.
Perusahaan tidak merinci sampai kapan krisis bahan bakar itu terjadi.
PIA dan Perusahaan Minyak Negara Pakistan (PSO) terlibat perselisihan mengenai pembayaran. Maskapai ini mengatakan PSO telah menangguhkan batas kreditnya untuk bahan bakar tersebut, dan kini melepaskan pasokan hanya dengan pembayaran di muka harian.
“PIA sedang berusaha mengelola dana,” kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa dimulainya kembali jadwal seperti biasa akan bergantung pada ketersediaan dana.
Menurut laporan, Kanada, Turki, China, Malaysia dan Arab Saudi akan menjadi tujuan prioritas ketika penerbangan dilanjutkan dan penumpang akan terus mendapatkan informasi terbaru mengenai jadwal penerbangan.
Penerbangan PIA ke Eropa dan Inggris telah ditangguhkan sejak tahun 2020 setelah Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa mencabut izin maskapai nasional tersebut untuk terbang ke blok tersebut menyusul skandal lisensi pilot.