Djawanews.com – Pakar kuliner UGM mengungkap babi cocok dimasak rendang setelah viral soal nasi padang babi di Jakarta. Hal ini pun dijadikan bahan oleh pegiat media sosial, Mohamad Guntur Romli alias Gun Romli untuk meledek Hilmi Firdausi di media sosial.
Gun Romli menyindir agar jangan sampai hal itu diketahui Hilmi Firdausi. Hal itu menurutnya akan membuat Hilmi yang ribut soal rendang babi, kejang-kejang.
“Ssssttt.. Jangan dikasi tau hilmi, bisa kejang-kejang dia,” kata Gun Romli seperti yang dikutip dari akun Twitternya @GunRomli pada Senin, 13 Juni.
Terlebih, kata Gun Romli, seandainya Hilmi Firdausi sampai melihat foto peneliti kuliner UGM yang diduga penganut ajaran Islam.
Dia juga mengunggah pemberitaan yang sebelumnya ramai menjadi sorotan publik dan viral di media sosial soal Pakar Kuliner dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dwi Larasatie Nur Fibri yang menyatakan bahwa karakter daging babi sebenarnya cocok untuk diolah menjadi rendang.
Alasan Larasatie adalah teknik memasak rendang membutuhkan durasi lama kisaran antara 4 sampai 5 jam. Lamanya proses memasak tersebut kemungkinan bisa mematikan bakteri dan parasit yang ada pada daging babi.
Seperti diketahui, rendang merupakan cara atau metode memasak yang berasal dari padang di mana makanan atau daging yang sudah dibumbui dipanasi dalam waktu yang lama diatas api dari tungku atau kompor.
Diberitakan sebelumnya, sebuah Rumah Makan Padang bernama, Babiambo di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang menyediakan menu rendang babi menghebohkan media sosial.
Beberapa pihak termasuk tokoh publik menganggap hal itu merendahkan orang Padang atau Minang yang selama ini menu masakan di Rumah Makan Padang identic dengan menu halal.
Pemilik Babiambo, Sergio pun sempat diperika oleh Polsek Kelapa Gading dan pihak kelurahan, kecamatan, hingga Dinas Perindustrian Perdagangan DKI.
Padahal terbaru diinformasikan restoran ini sudah gulung tikar selama 2 tahun lamanya. Sergio juga telah meminta maaf kepada masyarakat khususnya orang Padang.