Djawanews.com - Para milenial yang tergabung dalam kelompok Taliban diketahui tampil stylish dengan outfit mahal. Mereka mengadopsi cara berpakaian yang hits banget alih-alih berpenampilan serupa dengan para seniornya yang mengaku anti Barat.
Outfit para milenial Taliban ini mulai dari sneakers, kacamata hitam, rompi, sepatu boots resmi, dan aksesori lainnya. Mereka mengenakan beberapa barang-barang bermerek terkenal dengan harga yang fantastis.
Reuters melaporkan bahwa kelompok Talliban diketahui memiliki sumber pendapatan. Maka tak heran mereka bisa membeli outfit mahal tersebut.
Keran Uang Taliban
Beberapa keran uang yang mengalir ke kantong mereka diduga berasal dari jualan narkotika hingga sumbangan asing.
Taliban memperdagangkan narkotika jenis opium. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Narkoba dan Kejahatan PBB (UNODC) Cesar Gudes, "Taliban telah mengandalkan opium Afghanistan sebagai salah satu sumber pendapatan utama mereka."
Menurut laporan UNODC, Taliban memproduksi opium sebesar 9.900 tin. Jumlah yang mereka dapatkan senilai 1.4 miliar dolar AS atau Rp20 triliun
Sumber keuangan selanjutnya berasal dari pemalakan. Peneliti David Mansfield mengungkapkan bahwa Taliban memiliki kerang uang dari pemalakan atau pajak ilegal hingga 240 juta dollar AS, setara Rp3 triliun. Mereka mendapatkan uang dari pemalakan itu setelah menguasai daerah-daerah perbatasan jalur perdagangan.
Taliban juga menuntut biaya ekspor dan impor di pos pemeriksaan pinggir jalan hingga perbatasan.
Sumber pendapatan Taliban yang lain berasal dari upeti penambangan setelah mereka dilaporkan menguasai daerah perusahaan penambangan bijih besi, marmer, tembaga, emas, seng, dan logam lainnya. Taliban pun meminta upeti kepada perusahaan tambang dengan ancaman pembunuhan jika ada penolakan.
Kelompok Komisi Batu dan Pertambangan Taliban dilaporkan telah menghasilkan sekitar 400 juta dollar AS atau Rp5,7 triliun per tahun.
Sementara menurut CIA, Taliban diperkirakan telah menerima sumbangan sebesar 106 juta dollar AS, sekitar Rp1,5 triliun pada tahun 2008.
Dari jumlah pendapatan Taliban yang begitu banyak, tampaknya milenial Taliban tak begitu kesulitan untuk memakai outfit mahal. Apalagi jika 'hanya' semahal Rp1 miliar.