Djawanews.com – Olimpiade Tokyo 2020 belum ada sepekan bergulir, namun sang tuan rumah, yakni Tokyo telah mencatatkan rekor kasus harian COVID-19 hingga tembus 2.848 pasien dalam hari Selasa (27/7).
"Ini adalah yang tertinggi," kata pejabat setempat sebagaimana dilaporkan Reuters. Rumah sakit sudah diminta bersiaga dengan menyiapkan lebih banyak tempat tidur untuk pasien.
Lonjakan terjadi karena varian Delta. Strain baru corona ini ditemukan pertama kali di India dan menular lebih cepat serta menimbulkan gejala lebih berat.
"Jangan keluar, karena tidak perlu," tegas Perdana Menteri Yoshihide Suga kepada warga dalam pertemuan dengan para menteri terkait Covid-19.
"Saya ingin Anda menonton Olimpiade dan paralimpiade di TV saja," katanya.
Dibanding sejumlah negara seperti Amerika Serikat (AS) atau India, Jepang memang tergolong cukup mampu mengendalikan Covid-19 sejak awal kemunculan. Namun varian Delta memicu gelombang ke-5 Covid-19 di Jepang.
Khusus ibu kota Tokyo, varian Delta telah memberi tekanan ke fasilitas kesehatan. Rawat inap melonjak menjadi 2.717 kasus sementara kasus parah selama sebulan terakhir naik dua kali lipat menjadi 78 pasien.
Tokyo sendiri masih dalam status keadaan darurat bahkan hingga setelah olimpiade. Meskipun ada karantina ketat untuk olimpiade, setidaknya sudah ada 155 kasus yang melibatkan atlet dan staf.
Per kemarin, mengutip data Worlodmeters, Jepang mencatat total 4.692 kasus baru dengan delapan kematian. Total kasus di Negeri Sakura adalah 875.506, di mana sudah terjadi 15.137 kematian.
Kendati demikian, gelaran Olimpiade Tokyo 2020 tetap dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dan juga membatasi mobilitas setiap atlet yang sedang bertanding.
Ingin tahu informasi mengenai berita hari ini lainnya? Pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews.