Djawanews.com - Dalam kondisi darurat pandemi Covid-19 kendala adminsitrasi dan prosedur seharusnya diminimalisir. Pengambilan tabung oksigen bantuan dari Singapura untuk Kota Surakarta yang mengalami kendala seharusnya tidak terjadi. Apalagi tabung oksigen ini harus segera didistribusikan ke fasilitas layanan kesehatan.
"Saat ini oksigen masih tertahan di pabean, kan harus mengikuti ketentuan dari pusat. Jadi, yang menerima pemerintah pusat dulu baru ke pemerintah daerah," kata Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta, Ahyani, di Solo, Minggu, 18 Juli seperti dilansir dari VOI.
Ia berharap prosesnya bisa segera diselesaikan agar tabung oksigen dapat digunakan untuk penanganan pasien Covid-19, khususnya yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Solo.
Terkait tabung oksigen dari Singapura, menurut Ahyani, merupakan bantuan dari perusahaan swasta untuk Pemerintah Kota Surakarta. Selain dari Singapura, saat ini pihaknya sudah melakukan korespondensi dengan pihak lain terkait kemungkinan pengiriman oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 di Kota Solo.
"Pada prinsipnya kami terbuka dengan bantuan dari manapun. Ya mungkin dalam waktu dekat akan ada pengiriman lagi untuk Kota Surakarta dari luar negeri," katanya.
Sebelumnya, oksigen sebanyak 200 tabung dengan berat 14,175 ton mendarat di Bandara Adi Soemarmo Boyolali pada Sabtu, 17 Juli.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Yani Ajat Hermawan, mengatakan oksigen dari Singapura tersebut dibawa oleh pesawat carter kargo PT My Indo Airlines.
Ia mengatakan hingga saat ini tabung oksigen tersebut masih berada di terminal logistik Bandara Adi Soemarmo. "Masih menunggu pengambilan dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta," katanya.
Sementara itu, penerimaan barang kargo tersebut, dihadiri dan diperiksa dari pihak Imigrasi, Bea Cukai, dan Ground handling.
Pada kesempatan yang sama, Manajer Cabang Angkasa Pura Logistik Surakarta Anjar Pramono mengatakan saat ini tabung oksigen masih berada di terminal kargo untuk pengurusan kepabeanan.