NU diminta untuk mempersiapkan beberapa nama untuk menjadi menteri kabinet Jokowi jilid II.
Beberapa hari terakhir muncul wacana yang menyebutkna bahwa NU diminta untuk mempersiapkan nama yang akan menjabat menjadi menteri kabinet Jokowi jilid II. Wacana tersebut terdengar semakin santer. Adanya wacana tersebut masih berkaitan dengan pengakuan Rais Aam PBNU, Miftahul Akhyar, yang mengatakan bahwa pihaknya diminta untuk menyiapkan sejumlah nama yang mewakili NU.
Said Aqil siap berikan nama kader untuk disodorkan jadi menteri kabinet Jokowi selanjutnya
Said Aqil memberikan komentar terkait wacana yang beredar tersebut. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan bahwa ia siap menyiapkan berapapun calon menteri yang dibutuhkan Presiden Jokowi. Namun Said Aqil juga mengatakan bahwa pembentukan kabinet Jokowi bukan menjadi urusan PBNU.
“Berapa saja dimintanya, saya siap,” ungkap Said Aqil Siradj usai menjadi pembicara di acara Pelantikan PCNU Kudus dan Halaqah Kebangsaan di Kudus, Minggu (7/7) malam.
Bahkan Said Aqil juga mengatakan bahwa NU siap memberikan kader bukan hanya untuk menteri agama saja, namun terbuka untuk jabatan menteri yang lain. Said Aqil juga akan memastikan bahwa kadernya profesional untuk membidangi posisi menteri lainnya.
“Apa saja, tidak hanya agama. Insyaallah kami banyak, walaupun kita terus terang saja tidak ngoyo,” kata Said Aqil.
Meskipun wacana kader NU jadi menteri terdengar santer, Said Aqil mengaku belum ada pembicaraan apapun antara Jokowi-Ma’ruf dengan PBNU, termasuk pertemuan yang membahas pembentukan kabinet tersebut.
“Belum—ada pembahasan. Kita enggak ngoyo. Diminta siap. Banyak sekali profesional,” tambah Ketua Umum PBNU tersebut.
Dikutip dari kumparan.com, Miftahul Akhyar sebelumnya memang telah mengaku bahwa Presiden Jokowi memintanya untuk mengusulkan nama-nama calon menteri. Terkait hal tersebut, Miftakhul juga belum membeberkan siapa saja kader NU yang telah disiapkan.
“Ya, memang ada (diminta), tapi nantilah itu, kita lihat. Itu semua diserahkan semua pada NU, enggak bisa disebutkan,” ujar Miftakhul, Minggu (23/6).
Di sisi lain, wakil presiden terpilih, Ma’ruf Amin juga sempat menyinggung calon menteri yang berasal dari NU. Dikutip dari detik.com, Ma’ruf mengatakan bahwa sejauh ini dia belum memberi usulan kepada Jokowi terkait kader NU yang akan ditempatkan pada kabinet yang akan dibentuk.
“Belum, saya belum memberi usulan. Kalau NU, biar NU aja yang usulkan. Nanti kan Pak Jokowi bicarakan juga dengan saya,” ungkap Ma’ruf Amin.
Jokowi sendiri telah memiliki kriteria terkait calon menteri yang dibutuhkannya nanti. Kriterianya tersebut seperti, calon menteri harus memiliki integritas, kemampuan manajerial yang baik, kemampuan eksekusi program, dan berasal dari generasi millenial. Kriteria Presiden Jokowi tersebut juga tidak menutup kemungkinan dari kalangan NU. Presiden juga mengatakan bahwa calonmenteri kabinet Jokowi-Ma’ruf nanti bisa berasal dari mana saja.