Djawanews.com – Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menilai Ketua KPK Firli Bahuri tak mungkin lepas dari jerat hukum dalam kasus pemerasan yang melibatkan eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Alasan Novel, pihak kepolisian sudah mengumpulkanbanyak bukti terkait kasus tersebut.
"Mestinya sudah di penghujung," katanya kepada wartawan yang dikutip Jumat, 3 November.
Menurutnya, bukti-bukti terkait dengan kasus tersebut sudah banyak. Namun, ada yang ingin dipastikan lebih dulu oleh pihak penyidik kepolisian.
"Rasanya penyidik ingin pastikan dengan samakan pemahaman dengan jaksa, setelah itu langsung dituntaskan," tegas Novel.
Lebih lanjut, Novel mengingatkan penyidik Polda Metro Jaya hanya mengusut dugaan tindak pidana korupsi terkait dengan pemerasan SYL saja. Sebab, banyak masalah yang melibatkan Firli.
Salah satunya terkait dugaan penerimaan gratifikasi saat mendapat fasilitas helikopter mewah. “Dan juga jangan sampai pimpinan atau pejabat lain yang terlibat tidak diungkap," ucap Novel.
"Begitu juga dengan hasil-hasil korupsinya mesti dirampas," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, saat ini jadi sorotan karena diduga terlibat kasus pemerasan oleh Pimpinan KPK terhadap Syahrul. Kekinian, dugaan tersebut sedang ditangani Polda Metro Jaya.
Dalam kasus ini, Firli Bahuri menjadi salah satu pihak yang sudah diperiksa pada Selasa, 24 Oktober. Kemudian, ada 54 saksi yang sudah diperiksa seperti sopir pribadi SYL, ajudan pribadi SYL, Wakil Ketua KPK periode 2007-2011 Mochammad Jasin.
Kemudian penyidik dari kepolisian juga memeriksa Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 Saut Situmorang, Direktur Pelayanan Pelaporan dan Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK Tomi Murtomo, Aide de Camp (ADC) atau ajudan Ketua KPK Kevin Egananta, dan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar yang juga merupakan suami keponakan SYL.
Tak sampai di situ, kediaman Firli Bahuri di Bekasi, Jawa Barat dan Jalan Kertanegara, Jakarta digeledah beberapa waktu lalu. Belakangan, rumah di Kertanegara itu disebut menjadi saksi bisu pertemuannya dengan Syahrul.
Firli sempat membantah dugaan pertemuan itu. Namun, Syahrul menganggukkan kepalanya saat disinggung dirinya pernah berjumpa Firli di Kertanegara.
Ketika itu SYL ditanya awak media setelah menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, hari ini Senin, 30 Oktober. "Iya, tanya Polda, tanya polda," kata Syahrul setelah menganggukkan kepalanya sambil menaiki mobil tahanan.