Djawanews.com – Wasekjen PA 212, yakni Novel Bamukmin, percaya diri bisa maju di pemilu 2024 menjadi calon wakil presiden (cawapres). Menurutnya, massa 212 sangatlah banyak sehingga besar kemungkinan ia akan didukung oleh banyak orang pula.
Lantas Novel Bamukmin membuat kalkulasi dengan menyebutkan peserta aksi 212 tahun 2018 yang berlangsung di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, yaitu sebanyak 13 juta orang yang baru perwakilan daerah.
“Sehingga kalau mereka dipukul rata yang hadir 212 mewakili lima orang, maka suara pemilih saya adalah 65 juta dan bisa jadi setiap orang yang datang mewakili rata-rata 10 orang, maka pemilih saya 130 juta orang,” ujar Novel Bamukmin.
Dia kemudian mengatakan bahwa orang-orang 212 tidak mungkin memilih orang lain selain dirinya, meskipun itu tokoh-tokoh ternama sekalipun.
“Semuanya pilih saya dan enggak mungkin massa 212 pilih Giring, LBP, Ahok, Airlangga, Grace Natalie, Viktor Laiskodat, Puan Maharani, Ganjar, Ridwan Kamil atau siapa pun Capres dan Cawapres yang pernah masuk namanya di lembaga survei mana pun dalam kelompok rezim ini, enggak akan dipilih oleh massa spirit 212.”
Tidak hanya itu, Novel juga menyatakan telah memiliki pengalaman panjang sehingga layak maju menjadi calon wakil presiden.
Melansir suara.com, pada Rabu, 29 Desember, Novel menyebut pengalamannya di antaranya pernah menjadi praktisi hukum, penceramah, pegiat media, wakil sekretaris jenderal PA 212, dan calon anggota legislatif meskipun akhirnya gagal.
Sebagai mantan calon anggota legislatif, mubaligh, praktisi hukum, dan pegiat media, dan bermodal dukungan peserta aksi 212, Novel Bamukmin meyakini pada waktunya nanti akan mendapatkan dukungan dari partai politik.
Novel mengatakan sekarang memang belum ada satu pun partai yang menyatakan mendukung, tapi menurutnya, itu wajar karena Pemilu masih cukup lama, yaitu tahun 2024 mendatang.
“Nanti kan bisa jadi akan dipinang karena sampai saat ini Anies Baswedan pun yang dalam survei selalu tinggi belum ada yang pinang, satu partai pun.”
Novel Bamukmin lalu merujuk pula pada perjalanan Ma’ruf Amin yang bukan politikus, tetapi dalam hari-hari terakhir justru mendapat dukungan untuk maju sebagai wakil presiden pada Pemilu 2019.
“Bisa saja saya nanti seperti itu, didukung, dipasangkan dengan Capres, bisa saja.”
Novel meyakini dalam dunia politik segala kemungkinan dapat terjadi sehingga tidak menutup kemungkinan pada detik-detik terakhir, siapa pun bisa maju menjadi calon presiden dan calon wakil presiden.