Djawanews.com – Pandu Riono, Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia menyesalkan keterlibatan TNI dalam mendisiplinkan warga gampong Gunong Kleng, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat yang menolak diisolasi petugas Gugas Covid-19.
Menurutnya, tentara tidak perlu dilibatkan untuk mendisiplinkan dan mengedukasi masyarakat dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
“Ya tidak perlu dikepung, harus ada pihak-pihak entah itu pemuka masyarakat yang bisa memberitahu dan itu cuma isolasi. Kalau mau isolasi di rumah tidak apa-apa. Kan mereka bukan penjahat juga,” kata Pandu Riono dikutip dari BBC.
“Kalau kalau mau mendisiplinkan jangan libatkan tentara, tapi yang lebih tepat adalah orang-orang yang berpengaruh seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat. Biarkan mereka menyampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan ini belum dilakukan,” lanjutnya.
Sebelumnya, Pemkab Aceh mengerahkan personel TNI untuk mengisolasi empat orang penghuni rumah di gampong Gunong Kleng, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat diketahui baru kembali dari Jakarta. Keempatnya disebut positif Covid-19.
Pemkab selanjutnya mengerahkan personil TNI karena yang bersangkutan menolak diisolasi oleh petugas kesehatan.
“Pihak gugus tugas sudah melakukan berbagai cara misalnya merayu tapi masih belum (mau diisolasi) juga. Kita bukan maksud mengepung, tapi memberi saran bahwa kita harus mendata kluster mana covid-19 yang menyebar. Sebab di Aceh Barat belum ada kasus,” kata Juru bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Amril Nuthihar.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.