Djawanews.com – Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai banyak program yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2017-2022 yang tidak tereksekusi oleh Gubernur Anies Baswedan.
Sebab itu, Gembong memberi julukan kepada Anies Baswedan selama lima tahun kepemimpinannya menjadi "gubernur 0 persen".
"Jika dilihat dari pencapaian RPJMD 2017-2022, banyak janji dan program yang tidak jelas wujudnya dan kinerjanya sangat buruk. Bisa dikatakan bahwa Pak Anies adalah Gubernur 0 persen, yang cuma indah di kata-kata dan rencana," kata Gembong dalam pemaparan "Refleksi 5 Tahun pemerintahan Gubernur Anies Baswedan" di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 13 Oktober.
Gembong menguraikan sejumlah program yang telah dijanjikan namun tidak terrealisasi atau 0 persen capaian. Di antaranya adalah normalisasi atau naturalisasi sungai, pembangunan LRT Jakarta, pembangunan LRT KPDBU, ambil alih swastanisasi air.
Kemudian, pembangunan SPAM Jatiluhur, membangun science park, menerapkan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP), fasilitas park and ride, dan taman pintar juga capaiannya 0 persen.
Ada juga program-program yang telah dijalankan namun minim realisasi. Yakni pembangunan Rumah Dp Rp0 yang baru tersedia 2.332 unit dari target 232.214, pembangunan rumah aman hanya 4 unit dari target 267, dan pencetakan wirausaha baru dalam program OK OCE hanya 6.000 yang telah diberi akses permodalan dari target 200.000.
"Rumah DP 0 Rupiah hanya 1 persen, rumah aman hanya 1,5 persen, dan wirausahawan OK OCE haya 3 persen," ujar Gembong.
"Selama 5 tahun ini Anies banyak membuang-buang waktu dengan memprioritaskan estetika kota. Beliau lupa membangun infrastruktur dasar yang sangat dibutuhkan warga, misalnya untuk mengatasi masalah air bersih, kemacetan, dan banjir," lanjutnya.