Djawanews.com – Sikap politikus Partai Golkar Andi Sinulingga sangat berbeda dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Andi baru-baru ini malah rajin mengkritisi kebijakan Jokowi.
Teranyar, Andi sampai berani menyebut mulut Jokowi tak bisa dipegang, berbeda saat Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, di mana saat itu ia tengah digadang-gadang untuk maju di Pilpres 2014.
Jokowi saat itu tak setuju pemberian bantuan langsung tunai, karena dinilai tak produktif.
"Saya dari dulu tidak setuju dengan BLT, saya gak ngerti itu pemberiannya tepat sasaran atau ndak tepat, tapi lebih baik diberikan ke usaha-usaha rakyat yang lebih produktif," kata Jokowi saat masih menjadi gubernur.
Merespon hal tersebut, Andi menyerang dengan keras.
"Kalau mulut sudah tak lagi bisa dipegang," kata Andi di akun Twitternya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan pemerintah akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng untuk keluarga hingga pedagang kaki lima (PKL). Bantuan ini akan diberikan untuk bulan April, Mei dan Juni.
"Kita tahu harga minyak goreng naik cukup tinggi sebagai dampak lonjakan harga minyak sawit di pasar internasional. Untuk meringankan beban masyarakat pemerintah akan memberikan BLT minyak goreng," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat 1 april.
Jokowi menjelaskan nilai bantuan itu diberikan sebesar Rp100.000/bulan. Untuk skema pencairannya akan diberikan dimuka pada April ini, sekaligus untuk tiga bulan Rp300.000.