Djawanews.com – Juru Bicara Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Syafranuddin menyebutkan bahwa Kendi Nusantara yang menjadi wadah ritual Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap tinggal dan berada di Titik Nol IKN Nusantara.
“Enggak dibawa, sekarang, ya, masih ada di sana. Tetap di atas titik nol,” kata Syafranuddin pada Jumat siang lalu, 25 Maret.
Presiden Joko Widodo sebelumnya melaksanakan ritual penyatuan tanah dan air yang dibawa 34 gubernur dari seluruh penjuru negeri. Ritual itu menjadi simbolis penyambutan dimulainya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Syafruddin menerangkan Kendi Nusantara itu memang tidak direncakan disimpan di tempat lain. Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kaltim itu memastikan kondisi kendi ritual itu ditinggalkan di tengah Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Itchi Hutani Manunggal (IHM) tetap aman dari segala gangguan.
“Insyaallah tetap aman saja kalau ditaruh di sana,” jelas dia.
Syafranuddin Jelaskan Kemungkinan Kendi Nusantara Hilang atau Dicuri
Menurut Syafranuddin, Kendi Nusantara terbuat dari tembaga sehingga bobotnya sangat berat. Bobotnya bertambah berat dengan adanya muatan tanah dan air dari para gubernur.
“Coba bayangkan, tanah yang dibawa setiap provinsi ada satu kilogram, lalu dikali lipatkan 34. Ada 34 kilogram beratnya. Belum lagi air, setiap provinsi bawa dua liter, dikali 34, sudah 68 liter. Kita angkat 10 liter saja sudah capek,” jelasnya.
Syafranuddin juga menyadari apabila ada pihak yang mengambil kendi itu tentunya hanya ingin mendapatkan unsur tembaganya. Namun, Syafruddin mengingatkan lokasi titik nol sangat jauh dan ada pengawasan. “Bagaimana mau keluar dari pos itu, kan, pasti diperiksa, ada penjaganya,” lanjutnya sembari tertawa kecil.
Syafranuddin menerangkan lokasi Kendi ritual Nusantara itu akan menjadi titik pembangunan Istana Negara. Lokasi itu merupakan HTI milik PT IHM. Sampai saat ini, perusahaan itu masih beroperasi memproduksi kayu menjadi kertas. “Jadi aman saja, sih, tetap ditaruh di sana. Ada penjagaan ketat juga dari pihak PT IHM yang menjaga kawasan itu,” kata dia.
Di sisi lain, Syafruddin menerangkan Titik Nol IKN Nusantara kini menjadi destinasi wisata baru. Banyak warga setempat dan luar daerah yang datang berkunjung ke lokasi yang akan menjadi Istana Presiden nanti.
“Sudah ada imbauan larangan untuk tidak merusak. Kalau mau ke sana, yang penting izin sama pihak HTI baik-baik, mau foto-poto buat kenangan juga silakan, tatapi jangan merusak,” pungkas Syafranuddin mengenai pembahasan Kendi Nusantara.
Dapatkan arta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.