Djawanews.com – Partai Nasdem memutuskan tidak masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Meski demikian, Nasdem tetap menjadi bagian dari pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Atas dasar pertimbangan banyak hal, kita memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet," kata Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim di Jakarta, Minggu kemarin.
Nasdem, kata Hermawi, tetap akan memberikan ide, gagasan, dan pemikiran kepada pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurut dia, langkah tersebut tidak kalah penting dan terhormatnya dengan opsi menaruh kadernya menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran.
"Menurut kita pikiran-pikiran kita kalau diterima itu jauh lebih penting daripada kita masuk dalam kabinet, pikiran-pikiran kita, kontribusi kita terhadap berbagai hal itu akan jauh lebih berarti daripada secara fisik kita masuk, tetapi kita bagian tak terpisahkan dari pemerintahan ini," jelas Hermawi.
Lebih lanjut, Hermawi menegaskan langkah Nasdem tersebut bukan berarti menolak tawaran kursi kabinet dari Prabowo. Hanya saja, kata dia, Nasdem memiliki opsi lain mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Bukan menolak dan diminta, Pak Prabowo pernah bilang 'Nasdem kok belum kasih masuk nama' kita diam saja, jadi bukan soal menolak atau menerima, tetapi sikap Nasdem adalah memberi kontribusi lain selain menempatkan orang di kabinet," pungkas Hermawi.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku telah membahas jatah kursi menteri dengan Prabowo Subianto. Surya Paloh meminta Prabowo agar Partai Nasdem tidak menjadi prioritas dalam pembagian jatah menteri tersebut.
"Jawaban yang jujur saya mengutarakan kepada Pak Prabowo, Nasdem memberikan kesempatan kepada beliau dan policy kebijakan beliau untuk memprioritaskan partai-partai politik di luar Nasdem untuk masuk di kabinet, artinya Nasdem bukan prioritas, itu yang saya harapkan," ujar Surya di kantor DPP Partai Nasdem, Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Kamis (19/9/2024).
Surya membeberkan alasan Partai Nasdem tidak ingin diutamakan untuk masuk kabinet. Surya menyadari Partai Nasdem bukan partai yang memenangkan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.
"Mungkin pertanyaan kenapa? Sekali lagi kami bisa merasakan betapa terhormatnya menjadi salah satu pembantu presiden apa pun itu nomenklaturnya di dalam kabinet, tetapi tidak kalah terhormat memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita dari institusi partai politik lainnya," kata Surya Paloh.
Surya Paloh mengatakan, permintaan tersebut sebagai bagian dari pendidikan politik dan upaya menjunjung tinggi etika untuk menghormati partai-partai yang sudah berjuang memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Mesk demikian, Surya Paloh memastikan tetap berada di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran, entah dapat jatah menteri atau tidak.