Djawanews.com - Shi Zhengli, Direktur Center for Emerging Infectious Disease menyebut varian baru Covid-19 akan tetap bermunculan di masa depan. Hal ini terjadi karena tingginya angka infeksi sehingga menyediakan lebih banyak peluang bagi virus untuk bermutasi.
Shi Zhengli yang bekerja di lab Wuhan Institute of Virology, China ini juga menyinggung varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India.
Akibat tingkat penularan yang lebih tinggi, varian Delta sendiri sudah menjadi masalah besar di banyak negara. WHO menyebut varian Delta sudah terdeteksi di 98 negara.
Di samping itu, Shi Zhenglli juga meminta semua orang tetap tenang. Ia menyarankan agar semua orang bisa secepatnya mendapat vaksin Covid-19.
"Kita tidak seharusnya panik, tapi kita perlu mempersiapkan diri untuk hidup berdampingan dengan virus Corona ini dalam jangka panjang," katanya.
Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Menurutnya, vaksinasi adalah perlindungan diri yang cukup untuk Covid-19 maupun mutasinya. Zhegli menyampaikan, meskipun vaksin tak bisa mencegah infeksi, vaksin tetap efektif untuk mencegah agar gejala Covid-19 tidak memburuk atau membuat seseorang kritis.
Langkah pencegahan yang selama ini sudah dilakukan juga masih efektif.
"Cegah ada kerumunan, praktikkan social distancing, pakai masker dan sering-seringlah cuci tangan," katanya.
Di sisi lain, Shi Zhengli termasuk ilmuwan di Lab Wuhan yang jadi sorotan karena teori kebocoran virus Covid-19 dari lab yang masih digaungkan. Belum lama ini, dia membantah semua tuduhan tersebut.
"Bagaimana mungkin saya bisa membuka bukti untuk sesuatu yang memang tidak ada buktinya?" katanya.