Djawanews.com - Baru-baru ini, ilmuwan kembali dengan kabar baru bahwa ada kemungkinan munculnya varian baru Covid-19. Varian baru ini disebut lebih mematikan dan lebih menular.
Ilmuwan menyebutan, jika tiga orang terinfeksi varian baru tersebut, salah satunya bisa meninggal dunia.
Hal ini diumumkan berdasarkan dokumen yang diterbitkan Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (SAGE). Dokumen tersebut menulis bahwa varian jenis baru itu telah menewaskan lebih dari empat juta orang dan menghancurkan perekonomian dunia.
SAGE memperkirakan bahwa varian baru Covid-19 ini belum punya nama. Varian baru ini bahkan memiliki tingkat kematian atau fatality rate hingga 35%.
Setara dengan MERS?
Mereka mengungkapkan bahwa varian baru Covid-19 ini setara dengan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang sempat mewabah beberapa tahun lalu.
"Rekomendasi dan komentar yang dibuat oleh SAGE membawa kenyataan sederhana, bahwa kita belum 'mengalahkan' virus ini," kata wakil ketua All-Party Parliamentary Group on Coronavirus di SNP, Dr. Philippa Whitford.
"Kecuali ada peningkatan pesat dalam produksi global, melalui berbagai pengetahuan dan teknologi, tidak mungkin memvaksinasi dunia dan mengakhiri pandemi," lanjutnya.
Salah satu cara yang paling tepat untuk menghambat laju penyebaran varian baru ini menurut Dr. Whitford adalah pembatasan wilayah yang lebih ketat.
"Saya akan berhati-hati untuk mengatakan bahwa kita mendekati batasnya. Kami tidak tahu di mana itu. Saat ini, pada dasarnya tidak ada akhir untuk pesan ini," jelasnya.
Seperti diketahui, kini varian Covid-19 benar-benar membuat ekonomi sebuah negara hancur, sebut saja varian Delta yang benar-benar meluluhlantakkan ekonomi dunia.