Museum Kereta Api Ambarawa akan memberikan pengetahuan tentang sejarah perkeretaapian Indonesia.
Lokomotif uap secara tidak langsung memiliki andil dalam sejarah pembangunan Indonesia. Pelan tapi pasti, lokomotif yang ada di Indonesia mulai dimakan usia. Awalnya, lokomotif di Indonesia jadi rongsokan dan sebagian dihancurkan. Untungnya, beberapa lokomotif diselamatkan dan disimpan di Museum Kereta Api Ambarawa.
Mengenal lebih dekat Museum Kereta Api Ambarawa
Seperti namanya, Museum Kereta Api Ambarawa terletak di Kota Ambarawa. Museum ini dapat ditempuh sekitar 1 jam dari Kota Semarang. Dari kota Yogjakarta, museum dapat ditempuh kurang lebih 2 jam perjalanan.
Awalnya, museum ini merupakan stasiun kereta api kelas I yang kemudian dialihfungsikan menjadi sebuah museum. Museum KA Ambarawa juga menjadi museum kereta api pertama di Indonesia.
Selain harga tiketnya murah, museum ini memiliki koleksi kereta api yang pernah berjaya di zamannya. Salah satu koleksi kereta api uap yang dimiliki museum ini adalah lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen. Sampai sekarang lokomotif tersebut masih bisa digunakan.
Di dalam Museum KA Ambarawa, pengunjung dapat menjumpai halte kereta api tempo dulu. Hampir semua materialnya terbuat dari kayu. Melihat halte kuno di museum ini akan mengingatkan Anda pada halte kereta api dalam film koboi. Halte tersebut didatangkan dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan beberapa di antaranya berusia lebih dari puluhan tahun.
Di dalam museum, Anda tentu dapat melihat kereta api tua yang terparkir di halaman museum. Rata-rata, lokomotif tua tersebut dibuat pada tahun 1891 – 1928 yang dulu sempat menjadi transportasi utama di Indonesia.
Selain kereta api tua, pengunjung juga dapat melihat koleksi antik lainnya. Beberapa koleksi antik juga tersimpan dalam museum, mulai dari telepon antik, peralatan telegraf morse, bel antik, mesin hitung zaman Hindia Belanda, hingga mesin pembuat tiket penumpang yang digunakan sejak tahun 1840.
Museum Kereta Api Ambarawa juga memiliki perpustakaan. Perpustakaan tersebut dibuka untuk umum. Di dalamnya, pengunjung dapat menambah wawasan sejarah dengan membaca buku yang jadi koleksi museum.
Yang tak boleh dilewatkan oleh pengunjung Museum KA Ambarawa adalah wahana Railway Mountain Tour atau wisata menyusuri rel tua. Wahana ini akan membawa pengunjung menyusuri rel tua yang membentang di perbukitan.
Railway Mountain Tour sangat digemari oleh pengunjung museum. Selain memberikan pemandangan indah, pengunjung juga akan merasakan sensasi naik kereta khusus yang gerbongnya terbuat dari kayu jati khas tempo dulu. Gerbong ditarik oleh lokomotif B5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG.
Tidak seperti kereta modern, gerbong yang digunakan tidak memiliki jendela dan pintu dari kaca. Sehingga udara segar pegunungan Ambarawa akan membelai para penumpang. Perjalanan di atas jalur rel bergerigi ini ditempuh sekitar 1,5 jam. Dimulai dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Tuntang dan kembali lagi ke Stasiun Ambarawa.
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Museum Kereta Ambarawa, Anda dapat berkunjung kapan saja karena buka setiap hari, mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Sedangkan kereta wisata hanya beroperasi pada hari Minggu atau hari libur nasional. Pelayanan Railway Mountain Tour dilakukan tiga kali sehari, pada pukul 10.00 WIB, 12.00 WIB, dan 14.00 WIB.
Pengunjung tak perlu khawatir dengan tarif masuk Museum Kereta Api Ambarawa. Tiket masuk yang dipatok mudah dijangkau oleh siapa saja, yaitu Rp10.000 untuk orang dewasa. Sedangkan untuk anak-anak Rp5.000.