Djawanews.com - Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) meyakini dua kemungkinan asal-usul Covid-19 atau virus corona. Hingga kini, dugaan kuat mereka tentang virus itu berasal dari kecelakaan di laboratorium di Wuhan. Namun belum ada bukti yang kuat.
Satu lagi, teori menyebut bahwa virus ini muncul secara alami. Hasil kontak antara manusia dengan hewan yang terinfeksi.
"Komunitas Intelijen AS tidak tahu persis di mana, kapan, atau bagaimana virus COVID-19 awalnya ditularkan. Tetapi, mengacu pada 2 skenario yang mungkin terjadi," terang Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI).
Menurut ODNI, belum ada informasi yang cukup kuat untuk menilai dua kemungkinan asal-muasal Covid-19. Sebab, kedua teori itu sama-sama masih jauh dari konklusi perihal penyebab awal Covid-19.
Penyelidikan Lebih Lanjut
Hal tersebut dibenarkan oleh Presiden AS Joe Biden. Demi mengatasi perdebatan atas dua teori ini, ia menegaskan peningkatan upaya investigasi oleh Badan Intelijen AS, dengan batas waktu pelaporan hingga 90 hari ke depan.
"Saya menugaskan Komunitas Intelijen untuk melipatgandakan upaya analisis informasi agar bisa mendapatkan kesimpulan yang pasti. Saya minta mereka untuk melaporkan kembali kepada saya dalam 90 hari," kata Biden.
"Sebagai bagian dari laporan itu, saya meminta bidang penyelidikan lebih lanjut yang mungkin diperlukan, termasuk pertanyaan khusus untuk China," lanjutnya.
Pada Maret 2021 lalu, laporan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama para ilmuwan China menyebut teori AS soal virus Corona berasal dari kecelakaan di laboratorium adalah sangat tidak mungkin.
Ditambah berdasarkan penelitian selama 4 minggu pada Wuhan, mereka meyakini virus ini ditularkan dari kelelawar pada manusia melalui hewan lain.
Kedua teori ini masih jadi misteri hingga bukti-bukti yang dikumpulkan cukup untuk menyimpulkan.