Djawanews.com – Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dikenal sering melontarkan pernyataan-pernyataan yang ternyata kejadian. Salah satunya meramal Jokowi bakal menjadi Presiden Indonesia. Ucapannya pun terbukti benar.
Pada 8 Januari 2006 lalu, Gus Dur yang sudah tak lagi jadi Presiden mengunjungi Solo, Jawa Tengah. Kebetulan kala itu ayah Gibran Rakabuming itu baru enam bulan menjabat sebagai Wali Kota Solo. Pertemuan itu berlangsung di rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung.
Gus Dur saat berbincang dengan Jokowi menyisipkan kalimat bahwa semua orang di Indonesia punya peluang yang sama untuk bisa jadi Presiden, selama rakyat memang menghendakinya. “Siapapun yang dikehendaki rakyat termasuk pak Jokowi ini, kalau jadi Wali Kota Bagus, kelak bisa juga jadi Presiden,” kata Gus Dur dilansir dari Okezone.
Saat Gus Dur mengatakan hal itu, Jokowi sama sekali tidak memberikan respon apa-apa. Ia hanya tersenyum kepada Gus Dur. Ternyata ucapan Gus Dur benar-benar terjadi. Delapan tahun kemudian, di tahun 2014 Jokowi resmi dilantik sebagai Presiden ke-7 Indonesia. Apakah Jokowi masih ingat kata-kata dari Gus Dur yang pernah diungkapkan kepadanya?
Selain ramalan Jokowi bisa jadi Presiden, Gus Dur juga beberapa kali pernah meramal hal yang jadi kenyataan. Salah seorang tokoh Islam KH.Bukhori Masruri pernah mendengarkan ucapan Gus Dur yang memprediksi Soeharto akan turun tahta menjadi Presiden setelah 32 tahun menjabat sebagai Presiden. Tepatnya 11 bulan sebelum Soeharto mengundurkan diri di tahun 1998 silam.
Dalam obrolannya yang menggunakan bahasa Jawa, Gus Dur mengatakan bahwa Soeharto tidak lama lagi akan selesai masa jabatannya sebagai Presiden. “Wis rasa ngrembuk kuwi, Pak Harto sedelo meneh jatuh (Sudah tak usah bicara itu, sebentar lagi Pak Harto jatuh.”
Gus Dur juga pernah meramalkan dirinya bakal jadi Presiden lho. Kala itu ia pernah berbincang dengan Luhut Pandjaitan. Kala itu Gus Dur mendengar jika Luhut akan berangkat menjadi Duta Besar Indonesia. Gus Dur sempat mengungkapkan kepada Luhut jika ia tak perlu berangkat menjadi Duta Besar karena Gus Dur akan dilantik sebagai Presiden. Tahun 1999, Gus Dur resmi jadi Presiden ke-4.
Pernah meramal dirinya jadi Presiden, Gus Dur juga tahu kapan dia akan turun tahta. Memang pemerintahan Gus Dur tak berlangsung lama karena pada 2001. Gus Dur akhirnya diberhentikan sebagai Presiden oleh MPR RI. Sebelum peristiwa itu terjadi, Gus Dur sudah mengetahui sinyal dirinya akan diberhentikan sebagai Presiden, bahkan menyebut nama-nama orang yang membuatnya turun tahta sebagai Presiden.