Djawanews.com – Survei Charta Indonesia mencatat Polri dan DPR menjadi lembaga negara yang paling tidak dipercaya oleh publik dibanding lembaga negara lainnya. Dalam survei yang dirilis, tingkat kurang percaya publik kepada Polri nyaris 31,1 persen. Sedangkan tingkat kurang percaya kepada DPR bahkan mencapai 32,6 persen. Kedua lembaga negara tersebut mencacat angka tertinggi daripada lembaga lainnya.
Tingkat ketidakpercayaan itu paling tinggi di antara lembaga-lembaga tinggi negara lain seperti Kejagung, MPR, bahkan MA yang belakangan tengah tersandung kasus korupsi di KPK.
Direktur Eksekutif Charta, Yunarto Wijaya mengatakan tingkat kepuasan publik kepada Polri mengalami kenaikan dari angka terendah yang pernah tercatat pada September 2022 lalu, mencapai 54 persen.
Catatan angka itu bersamaan dengan kasus pembunuhan berencana yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Tadinya ada di peringkat ketiga ada di angka 70 persen lebih itu sempat turun bahkan turun di angka 54 persen dan kita tahu ini disebabkan oleh kasus Ferdy Sambo," kata Toto sapaan akrabnya.
Sementara itu, TNI dan Presiden masih menjadi lembaga dipercaya publik dalam survei Charta. TNI mengungguli Presiden dengan tingkat kepercayaan mencapai 69,6 persen. Bahkan 19,6 persen menyatakan sangat percaya.
Sedangkan tingkat kepercayaan kepada Presiden mencapai 66,8 persen, dan 12,6 persen yang lain menyatakan sangat percaya.
Survei Charta Politika dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden berusia minimal 17 tahun atau sudah memiliki hak pilih pada 8-16 Desember. Survei menggunakan metode sampel multi stage random sampling dengan margin of error 2,82 persen.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.