Calon wakil presiden terpilih, Mar’ruf Amin mengomentari kriteria menteri kabinet Jokowi jilid II yang berasal dari generasi Millenial.
Calon wakil presiden Ma’ruf Amin secara sah memenangi Pemilu Presiden 2019 bersama calon presiden Joko Widodo. Dalam kemenangannya kali ini, mulai banyak beredar nama-nama siapa saja yang akan masuk menjadi menteri kabinet Jokowi dan Ma’ruf Amin nantinya. Namun menanggapi hal tersebut, Mar’ruf sendiri mengaku belum ada pembahasan dengan Presiden petahana Joko Widodo.
Penentuan menteri kabinet Jokowi merupakan hak prerogatif presiden sendiri
“Saya kira karena Pak Jokowi sudah membuat pernyataan bahwa nanti akan ada menteri-menteri yang muda, bahkan beliau nyebut umur 25 sampai 30 (tahun) ya. Itu artinya akan ada menteri yang (milenial) dan ini kan hak prerogatif presiden,” kata Ma’ruf di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (3/7).
Dalam penjelasannya, Ma’ruf Amin juga mengatakan bahwa yang pasti mendapatkan jatah menteri pasti dari partai koalisi. Namun ia tidak secara spesifik menjelaskan siapa saja menteri yang berasal dari partai koalisi. Padahal dalam Pilpres 2019 kali ini, ada beberapa partai yang menjadi koalisi Jokowi-Ma’ruf.
Beberapa partai politik yang menjadi koalisi adalah PDIP, Golkar, PKB, PPP, NasDem, Hanura, PKPI, Perindo, dan PSI. Kesembilan partai tersebut ikut memenangkan pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Selain menyinggung prioritas partai koalisi, potensi untuk memilih menteri dari generasi millenial dikatakan cukup besar. Ma’ruf Amin mengatakan bahwa peluang tersebut terlihat dari pernyataan Presiden Jokowi. Namun untuk masalah yang lebih spesifik, Ma’ruf Amin belum bisa memastikan.
“Kalau sampai kepada orang itu belum. Tapi kalau itu bahwa orang muda yang akan diambil jadi menteri itu sudah diucapkan oleh presiden,” jelas Ma’ruf Amin.
Ma’ruf Amin juga mengatakan bahwa nantinya, generasi milenial yang akan ditunjuk untuk mengisi kursi menteri oleh Jokowi juga tidak sembarang. Ia mengatakan generasi milenial yang ditunjuk harus memiliki bekerja profesional. Calon menteri tersebut juga harus memiliki kemampuan di bidang yang dipimpinnya nanti.
“Jadi saya kira itu melalui seleksi yang cukup,” jelas Ma’ruf.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memang menyatakan bakal menunjuk anak muda untuk menjadi menteri di periode pemerintahannya yang kedua. Peryataan Presiden Jokowi tersebut kemudian disambut baik oleh beberapa pihak. Dalam pernyatannya, Jokowi menyebutkan beberapa kemampuan yang harus dimiliki calon menterinya nanti. Beberapa kemampuan harus dimiliki, seperti kemampuan manajerial, dan kemampuan dalam eksekusi program yang ada.
“Bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manajerial dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak,” ungkap Jokowi beberapa waktu lalu saat wawancara dengan salah satu stasiun televisi, Senin (1/7).