Djawanews.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium menurun drastis di Pulau Jawa. Karena itu, diperkirakan penggunaan Premium secara nasional akan hilang dari peredaran secara alami.
"Premium itu kalau di Jawa ini cuma ada 0,3% dan saya rasa dengan nature, akan tergantikan. Ini alami masyarakat sendiri yang memutuskan," jelas Arifin dalam konferensi pers, Rabu, 12 Januari.
Arifin lebih lanjut menjelaskan memang saat ini pemerintah sedang memetakan untuk penggunaan BBM bersih yang ramah lingkungan. Sementara Premium emisinya besar.
Negara-negara di dunia saat ini juga tersisa tujuh negara yang masih menggunakan BBM jenis Premium, termasuk Indonesia. Di antaranya Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan dan Indonesia.
Pertamina saat ini, kata Arifin tengah melakukan modernisasi kilang minyak dan jelas membutuhkan proses transisi dan harus ada jalan keluarnya dengan perhitungan yang matang.
"Saat demand menurun, Pada masukan Pertalite dihargai setara Premium. Harus ada perhitungan dan strategi dari konsumen, sehingga mereka senang menggunakan Pertalite," jelas Arifin.
Tidak hanya itu, Pertamina juga sudah mempunyai program Pertashop, yang suda dikembangkan di daerah-daerah tertentu dan di sana Pertamax cukup direspon dengan baik oleh masyarakat.
"Ini investasi yang didukung masyarakat setempat. Ke depan perlu kita kembangkan dengan sosialisasi lebih baik," imbuhnya.