Djawanews.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertemu dengan Elon Musk di Amerika Serikat, pada Sabtu (4/8) lalu. Pertemuan ini untuk menjajaki kemungkinan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Starlink, jaringan satelit milik Elon Musk, terkait penyediaan akses internet di puskesmas yang terletak di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Ini merupakan upaya kami untuk memastikan layanan kesehatan yang setara dan merata di Tanah Air," kata Menkes Budi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu seperti dilansir Antara.
Budi Gunadi Menemui Elon Musk di sela-sela kunjungan kerjanya ke negeri Paman Sam pada 4 Agustus lalu. Demikian diungkap laman resmi Kementerian Kesehatan RI, namun tidak dijelaskan di mana pertemuan keduanya berlangsung. Apakah di markas Tesla milik Elon Musk di Palo Alto, California, atau di tempat lain.
Menkes mengatakan puskesmas harus dipastikan infrastrukturnya memadai, karena merupakan garda terdepan dalam menciptakan masyarakat yang sehat.
Data Kemenkes melaporkan saat ini dari 10 ribu lebih puskesmas yang ada, masih terdapat sekitar 2.200 Puskesmas dengan 11.100 Puskesmas Pembantu yang belum memiliki akses internet.
"Dengan adanya akses internet, konsultasi layanan kesehatan dapat dilakukan secara daring," ujarnya.
Selain itu, kata dia, peningkatan kemampuan tenaga kesehatan lewat pelatihan jarak jauh juga dapat dilakukan jika terdapat akses internet yang baik.
Peningkatan konektivitas internet, sambungnya, dapat membuka akses yang lebih baik ke layanan kesehatan. Selain itu, akses komunikasi antar daerah menjadi lebih mudah, sehingga pelaporan dari fasilitas pelayanan kesehatan dapat berlangsung setiap saat. "Aktivitas ini juga mendukung agenda digitalisasi transformasi kesehatan Indonesia," tuturnya.
Starlink milik Elon Musk adalah nama jaringan satelit yang dikembangkan oleh perusahaan Spaceflight Swasta SpaceX untuk menyediakan internet murah ke lokasi terpencil.
Starlink adalah satelit pertama dan terbesar di dunia dengan konstelasi menggunakan orbit bumi yang rendah untuk menghadirkan internet broadband yang mampu mendukung aktivitas daring.
Saat ini, fasilitas layanan kesehatan di Filipina, Rwanda, Mozambik, dan Nigeria telah menggunakan Starlink yang dimiliki Elon Musk.