Dilansir dari blog.netray.id: Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali telah berlangsung pada 15-16 November 2022. Konferensi yang menghadirkan 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa ini sangat menyedot perhatian publik. Bagaimana tidak? Dalam dua hari pelaksanaannya, pembicaraan warganet mengenai konferensi ini telah menyentuh angka ratusan ribu twit. Tak hanya soal keberhasilan Indonesia menghelat KTT G20, tetapi juga soal anggaran, isu lingkungan, hingga Anies Baswedan.
Berdasarkan pantauan Media Monitoring Netray, selama 14-17 November 2022 terdapat lebih dari 200 ribu twit dengan kata kunci ‘g20’. Dari sekian twit, 122,9 ribu di antaranya ialah twit bersentimen positif sedangkan jumlah twit dengan sentime negatif sebanyak 31,7 ribu twit.
Konferensi ini sangat menyedot anime publik, terutama warganet. Dalam pantauan Netray, ditemukan sebanyak kurang lebih 54,9 ribu akun turut menyuarakan atau berbagi twit dengan kata kunci tersebut. Selain itu, antusiasme warganet juga terlihat dari jumlah potential reach yang mencapai 611,1 juta akun dengan total impresi sebanyak 520,4 juta reaksi.
Sentimen Positif Disumbang oleh Akun Tokoh Publik
Gelombang arus twit positif banyak dihadirkan oleh akun-akun yang memiliki jutaan pengikut , seperti tokoh publik. Dari gambar di bawah ini, terlihat beberapa nama tokoh publik yang menduduki jajaran Top Accounts by Popularity (Gambar 2). Akun milik Presiden RI, @jokowi bahkan menduduki peringkat pertama sebagai akun yang banyak mendapat impresi pada topik ini. Selanjutnya, terdapat nama @narendramodi yang merupakan Perdana Menteri India dan @wishnutama mantan Menteri Kemenparekraf.
Presiden Jokowi aktif dalam memberikan informasi terkait jalannya KTT G20. Setiap twit @jokowi tersebut bahkan mendapat ribuan impresi dari warganet. Dalam twit di hari terakhir pelaksanaannya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa konferensi akbar tersebut merupakan suatu kehormatan besar bagi Indonesia. Suatu kebanggaan dan penuh syukur lantaran G20 telah menghasilkan Leaders Declaration (Gambar 3).
Tak hanya Presiden RI, Narendra Modi (Gambar 4) juga berbagi twit terkait kedatangannya di Bali ketika turut ambil bagian dalam KTT G20. Twit yang berisikan harapan tersebut menyumbang sentimen positif dan mendapat impresi sebanyak 22.563 like serta 4.296 retweet.
Gelombang Pembicaraan Negatif Perhelatan G20
Perhelatan besar yang membawa beberapa pimpinan negara dan tamu agung tentu tak luput dari biaya penyelenggaran yang fantastis. Dilansir dari unggahan @korantempo, total anggaran yang dikeluarkan pemerintah dalam menyelenggarakan perjamuan besar ini mencapai Rp674,8 miliar. Biaya yang dinilai fantastis tersebut menjadi ajang kritik warganet yang merasa risau lantaran konferensi ini diklaim terancam gagal menghasilkan komunike bersama. Kegagalan tersebut disebabkan oleh adanya ketegangan geopolitik. Isu perubahan iklim, krisis multisektor, hingga perpecahan geopolitik yang membuat konferensi sulit menghasilkan leader’s declaration.
Kegiatan yang memiliki poin-poin untuk mengatasi krisis global ini pun tak luput dari kritik. Waraganet menilai bahwa poin pembahasan konferensi akbar tersebut justru 180 derajat berbanding terbalik dengan realita yang terjadi di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh akun @Dhandy_Laksono yang mengungkapkan bahwa KTT G20 membahas tentang transisi energi padahal yang terjadi di Indonesia adalah sebaliknya. Dhandy memberikan contoh seperti halnya PLN yang dinilai sebagai sapi perah oligarki batubara.
Tak hanya perihal poin-poin pembahasan G20, teknis penyelenggaraan pun juga menjadi sasaran kritik warganet. Anggaran penari Pendet menjadi sorotan setelah akun @kurawa mengunggah twitnya. Dalam twit tersebut, @kurawa mengatakan bahwa para penari Pendet merupakan sosok yang ‘paling lelah’ dalam penyelenggaraan konferensi ini. Hal ini disebabkan oleh fee yang diterima tak sebanding dengan pekerjaan yang didapatkan. Twit ini pun bahkan mendapat ribuan like dan 310 retweet dari warganet.
Salah Fokus Warganet
Meski banyak menyitan perhatian warganet, perbincangan KTT G20 dalam kanal twittter justru tak melulu soal isu, tujuan, atau hasil dari konferensi tersebut. Namun, Netray justru menemukan perbincangan-perbincangan warganet yang ‘salah fokus’ dengan beberapa hal.
Sorotan utama yang menjadi salah fokus warganet terkait konferensi akbar ini ialah sosok Anies Baswedan. Berbagai macam komentar warganet terkait kemunculan Anies Baswedan menjadi sorotan yang berbeda. Anies yang ditunjuk sebagai pembicara di acara ini mendapat perhatian dari warganet. Kehadiran Anies dalam acara ini justru membuat warganet saling adu komentar terkait tokoh politik ini.
Kehadiran Anies sebagai pembicara membuat warganet merasa heran terkait kedudukan Anies dalam sektor pemerintahan. Warganet menilai konferensi G20 ini merupakan acara yang hanya dihadiri oleh petinggi-petinggi negara. Namun, dalam kondisi saat ini Anies yang tak mempunyai jabatan dalam pemerintah justru mendapat serangan negatif warganet terkait keikutsertaan atau kemunculannya dalam KTT G20.
Menyaring kata ‘ganjar’ dalam topik ini, Netray juga menemukan persaingan perbincangan warganet terkait tokoh politik ini. Terlihat pada Gambar ,warganet ‘pro’ Ganjar merasa bangga lantaran Duber AS datang mengunjungi Ganjar. Hal tersebut kontras dengan pesaingnya Anies yang harus turut serta mendaftarkan diri agar menjadi penerima tamu dalam KTT G20. Namun, pada Gambar kubu ‘kontra’ juga tak mau kalah dalam bersuara. Kehadiran Anies yang menjadi pembicara justru menjadi kebanggaan warganet yang membandingkan hal tersebut dengan ketidakikutsertaan Ganjar secara langsung dalam konferensi tersebut.
Sosok lainnya yang menjadi sorotan ialah Basuki Hadimuljono. Berbeda dengan kedua tokoh politik yang menjadi ajang persaingan warganet, Menteri PUPR ini menjadi sorotan warganet saat dirinya turut berperan dalam konferensi besar tersebut. Yang menjadi gelak tawa warganet ialah sosoknya yang hadir dalam penyambutan bukan dengan memakai baju formal ala pejabat pemerintahan, namun berkostum formal ala fotografer.
Presidensi G20 Indonesia 2022 dengan tema “Recover Together, Recover Stronger” mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Meski telah mencapai Leaders Declaration, hajat besar ini tak surut dari perhatian warganet. Tak hanya soal penyelenggaraan KTT G20, ternyata banyak warganet yang ‘salah fokus’ dalam perbincangan.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah