Djawanews.com – Pemerintah sedang mempertimbangkan adanya “new normal” sebagai salah satu cara menghadapi Covid-19. Sebagai permulaan, pemerintah pusat menetapkan tiga provinsi untuk jadi proyek percontohan pertama penerapan new normal. Ketiga provinsi tersebut adalah Provinsi Bali, Yogyakarta, dan Provinsi Kepri.
New Normal dilakukan dengan berbagai tujuan, salah satunya untuk memulihkan ekonomi di sektor pariwisata. Karena seperti yang diketahui, sektor ini mendapat pukulan keras dari pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menjelaskan bahwa prinsip new normal nantinya mengatur kehidupan masyarakat. Bahkan aturan diterapkan ketika berkumpul di luar rumah, beribadah secara bersama-sama, makan di restoran, bahkan berkumpul menghadiri acara publik.
“New normal, nanti boleh tetap salat Jumat berjamaah tapi beda salat Jumat berjamaahnya dengan sebelum ada new normal ini. Terkait dengan restoran, sudah dibolehkan buka maka tidak berarti restoran buka seperti sebelum ada Covid. Itulah disebut new normal, kehidupan normal baru, harus mematuhi protokol tentang bagaimana datang atau makan di restoran, dan restoran harus mematuhi protokol itu,” paparnya.
Perkembangan Tiga Provinsi Menghadapi New Normal
Berdasarkan pantauan tim Djawanews, kota Yogyakarta berangsur-angsur mulai ramai. Di jalan Kaliurang misalnya, hingga hari ini, Kamis (21/5), terlihat kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat yang mulai ramai.
Terkait penerapan new normal, Pemerintah Kota Yogyakarta (Pemkot Jogja) telah menyusun rencana kebangkitan kota menuju kelaziman normal baru di berbagai aspek kehidupan. Beberapa waktu lalu Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi juga telah memberi keterangan terkait hal ini.
“Ada banyak hal yang nantinya bisa dijadikan sebagai kondisi normal baru masyarakat usai pandemi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang selama ini sudah dilakukan,” kata Heroe Poerwadi di Jogja, Minggu (17/5/2020).
Jogja juga siap menyambut kedatangan wisatawan setelah pandemi virus corona. Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Singgih Raharjo telah mempersiapkan standar operasional prosedur (SOP) terkait hal ini.
“Umpamanya pandemi ini tidak selesai-selesai, ya tidak mungkin kita mau tutup terus,” kata dia seperti yang dikutip Djawanews dari Antara.
Hal serupa juga dilakukan oleh Provinsi Bali. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan saat ini pemerintah sedang menyusun ISP kesehatan new era.
“Saat ini lebih kepada persiapan-persiapan dalam era new normal, di mana terjadi interaksi normal baru dengan penggunaan masker, jaga jarak dengan protap kesehatan yang harus kita buat untuk dipakai di hotel, restoran, destinasi wisata dan semua titik-titik poin itulah dan harus tahu semua standar itu untuk saling melindungi,” kata Putu Astawa.
Berbeda dengan Riau yang justru meminta pemerintah pusat untuk mengkaji pemilihan Provinsi Kepri sebagai pilot project penerapan protokol tatanan hidup normal baru atau new normal. Permintaan ini disampaikan oleh Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto.
“Saya minta itu dikaji dan betul-betul dipelajari dulu (oleh pemerintah pusat),” katanya ketika menanggapi wacana tersebut, Rabu (20/5/2020).
Menurutnya, pemilihan Provinsi Kepri kurang pas. Karena sampai hari ini di provinsinya, terutama di Kota Batam, masih terkonfirmasi adanya pasien positif Covid-19 yang baru. Hal itu jadi pertimbangan sendiri apakah penerapan new normal bisa dilakukan di Batam.