Djawanews.com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merencanakan akan bertemu dengan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk membahas pengembangan transportasi publik di ibu kota.
Budi Karya menjelaskan dalam pertemuan itu ada tiga hal yang dibicarakan, yakni Lintas Rel Terpadu (LRT), Moda Raya Terpadu (MRT), dan rencana pembangunan stasiun baru di Tanah Abang.
"Kami memang punya target untuk memaksimalkan angkutan massal yang ada di pusat perkotaan. Dan ingat bahwa Jakarta adalah contoh bagi seluruh Indonesia," ujarnya.
Terkait LRT, Budi menjelaskan pihaknya dan Pemprov DKI berencana menggabungkan kawasan Peggangsaan Kelapa Gading hingga Stasiun Manggarai.
Menurutnya, Stasiun Manggarai merupakan stasiun pusat di mana pergerakan penumpang dari luar kota terhimpun di sana. Terhubungnya Stasiun Manggarai dengan Penggangsaan Kelapa Gading dapat memudahkan akses penumpang yang lebih luas.
"Saya pikir ini stategis bahkan (Pemprov) DKI sudah mengalokasi dana dan akan selesai kurang lebih 2024 awal," imbuhnya.
Selanjutnya, terkait MRT Budi mengatakan Jakarta bisa menjadi role model bagi kota lain dalam mengembangkan moda transportasi tersebut. Selain itu. Ia juga mengungkapkan Pemprov DKI Jakarta bersedia menyubsidi pembangunannya.
Meski demikian, Budi tidak bicara secara detil terkait wacana subsidi itu.
"Dan Pemerintah DKI bersedia untuk menyubsidi apakah itu MRT, bahkan mungkin LRT disubsidi juga sehingga cost per hari dari masyarakat melakukan pergerakan itu memilih atau punya pilihan," katanya.
Sementara terkait pembangunan stasiun baru Tanah Abang, ia memaparkan Heru meminta Kemenhub mengelola tanah yang yang dimiliki kementerian di dekat stasiun untuk dijadikan stasiun pengganti atau cadangan.
Budi pun berkomitmen membangun stasiun baru dan penambahan rel tersebut dengan kerja sama Pemperov DKI Jakarta dan Kementerian PUPR.
"Tanah Abang ini memang sesuatu karena traffic-nya terbagi dua. Satu mereka yang akan ke Tanah Abang dan yang lain mereka yang akan ke perkantoran yang ada di sekitar istana," ucapnya.
Dalam kesempatan yang terpisah, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengatakan saat ini atau setelah pandemi mobilitas penumpang di Stasiun Tanah Abang mencapai 48 ribu. Ia memproyeksi jumlah ini akan meningkat terus sehingga pembangunan stasiun baru di Tanah Abang dirasa tepat.
"Dengan perkembangan ini maka pemerintah berinisiatif membangun stasiun baru," kata Didiek beberapa waktu lalu.
Ia menyebut dengan mendorong integritas dan konektifitas yang semakin baik, penumpang pun bisa menggunakan transportasi umum dengan lebih nyaman.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.