PLTA mini sangat cocok dioperasikan di kawasan pedesaan yang masih belum terjangkau oleh transmisi PLN.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mini merupakan pembangkit listrik berbasis tenaga hidro dengan ukuran bangunan dan kapasitas yang lebih kecil. Dimasyarakat, nama PLTA mini kerap disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro alias PLTMH.
Pada umumnya, PLTMH memiliki kepasitas yang sangat kecil mulai dari dibawah 1 megawatt (1000 kilo Watt) hingga 10 megawatt.
Prinsip kerja PLTA Mini
Secara teknikal, PLTMH atau PLTA mini memiliki tiga komponen utama yakni air (sebagai basis energi), turbin serta generator.
PLTA Mini memiliki konstruksinya yang sederhana dan mudah untuk operasikan serta tidak membutuhkan biaya mahal dalam perawatannya.
Selain itu, konstruksi PLTA mini juga tidak memerlukan biaya investasi yang mahal sehingga sangat cocok apabila dimanfaatkan untuk melistriki kawasan pedesaan yang masih belum terjangkau oleh transmisi milik PLN.
Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA mini akan diproduksi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian dengan memanfaatkan energi potensial dari jatuhan air.
Jatuhan air akan berpengaruh terhadap besarnya energi listrik yang dihasilkan. Semakin tinggi energi potensial jatuhan air, maka akan semakin besar pula kapasitas listrik yang berhasil di produksi.
Prinsip kerja PLTMH ini mengacu pada sistem Run of the River dengan memanfaatkan perbedaan ketinggan serta jumlah debit air per detik di sungai.
Air yang bergerak melalui intake akan disalurkan oleh saluran pembawa sampai ke penstock. Selanjutnya, turbin akan berputar dan menghasilkan energi mekanik dan memutar generator dan akan menghasilkan energi listrik.
Ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh dari pemanfaatan PLTA mini, seperti biayanya cukup murah karena berbasis energi air, dapat dioperasikan di daerah terpencil karena konstruksinya yang cukup sederhana serta tidak dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.