Djawanews.com – Pendukung Donald Trump melakukan unjuk rasa, namun berujung pada kericuhan. Hal tersebut terjadi saat sidang pengesahan presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden, di Gedung Capitol, Washington DC. Kerusuhan tersebut membuat sidang ditunda sementara.
Menurut Joe Biden, aksi yang mengganggu ketenangan tersebut merupakan “pemberontakan”. Biden juga meminta para pendukung Trump mundur dan membiarkan demokrasi berlaku. Ia juga meminta Trump agar bergerak. Menurutnya, Trump perlu berbicara di TV untuk mengakhiri serangan tersebut.
"Ini bukan protes, ini pemberontakan," ungka Biden, dikutip Kamis (07/01/2021) dari cnbcindonesia.com.
Selain itu, Barack Obama yang merupakan Presiden AS ke-44, ikut memberikan komentarnya. Menurutnya, Trump adalah motor dari kekacauan tersebut.
Ia menegaskan bahwa kekerasan di Capitol tersebut akan dicatat oleh sejatah, yaitu kekerasan yang dipicu oleh presiden yang masih menjabat yang membuat kebohongan menenai hasil pemilihan. Obama menyebut kejadian tersebut sebagai penghinaan dan aib yang besar bagi bangsa AS.
Dalam cuitan terbaru Trump, ia meminta kepada para pendukung yang sebelumnya telah membuat keributan untuk taat kepada hukum. Ia juga meminta agar tak terjadi kekerasan.
"Saya meminta kepada semua orang di U.S. Capitol untuk tetap damai. Jangan ada kekerasan! Ingat, Kita adalah Partai Hukum & Ketertiban .... Terima kasih!" cuit Trump melaui akun @realDonaldTrump.
Selain aksi kekerasan dari pendukung Trump, dapatkan berita terkini lain, baik lokal, nasional, maupun mancanegara, di rubrik berita hari ini Warta Harian Djawanews. Selain itu, ikuti pula Instagram @djawanescom agar tak ketinggalan info-info unik dan menarik yang lain.