Djawanews.com – Pemulasaran jenazah pasien Covid-19 dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan melibatkan sejumlah relawan.
Para relawan berada di garda terdepan dalam pemakaman pasien Covid-19 secara cepat dan cepat tanpa mengharap imbalan sepeser pun.
Di Yogyakarta, ada puluhan relawan yang tergabung dalam Posko Dukungan Operasi Satgas Covid-19 DIY. Salah satunya adalah almarhum Aiptu Sri Mulyono.
Almarhum merupakan anggota Polda DIY yang tergabung dalam Tim Detasemen Gegana Unit Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR) Satbrimob Polda DIY.
Aiptu Sri Mulyono meninggal dunia akibat Covid-19, Minggu (20/9/2020) di rumah sakit. Sebelum meninggal, almarhum tercatat sudah delapan kali melakukan pemulasaran jenazah dalam rentang antara Maret sampai dengan Juni.
Saat bertugas sebagai relawan pemakaman jenazah Covid-19, almarhum kerap memakai baju hazamat bertuliskan “BRI-MOB Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan.”
“Almarhum merupakan putra terbaik yang sangat berjasa dalam pandemi Covid-19,” ujar Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto, Kamis (24/9/2020).
Sementara Dansat Brimob Polda DIY Kombespol Imam Suhadi mengatakan, sebelum meninggal, Aiptu Sri Mulyono sempat dimutasi dari Brimob ke Sat Sabhara Polda DIY agar dia dapat beristirahat.
Pasalnya, selama ini almarhum dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam menjalankan tugas dikesatuannya.
“Dia terlalu baik untuk masyarakat. Sempat saya istirahatkan saya pindahkan ke Sabhara sama Samapta,” ujar Imam.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Imam mengenang Ari Mulyono sebagai sosok yang ikhlas dalam menjalankan tugas. Dia tak pernah mau menerima imbalan dari wagra.
Imam mengungkapkan, Sri Mulyono kerap diberi uang atau rokok oleh warga saat menyemprotkan disinfektan di pertokoan dan hotel. Akan tetapi semua itu selalu ditolaknya.
“Kalau nyemprot (disinfektan) kadang ada yang ngasih uang rokok, beliau tidak mau. Dedikasinya sungguh luar biasa,” kenang Imam.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.