PLTA jadi salah satu sumber daya energi baru yang coba diterapkan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Seberapa jauh Anda mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)? Akhir-akhir ini terdengar kabar bahwa Pemerintah berencana untuk membangun PLTA terbesar di Indonesia, bahkan dunia. PLTA yang dimaksud adalah adalah PLTA Sungai Kayan. PLTA Sungai Kayan berada di Kalimantan Utara. Seperti namanya, PLTA ini akan memanfaatkan air Sungai Kayan sebagai penggerak turbinnya.
Bagaimana cara kerja PLTA?
Pembangkit Listrik Tenaga Air atau biasa disebut dengan PLTA digadang menjadi sumber energi terbarukan. PLTA menggunakan aliran air sebagai penggerak turbin. PLTA mengubah tenaga gerak dari aliran air yang konstan menjadi energi listrik.
Karena memanfaatkan aliran air, PLTA dibangun dekat dengan sumber air yang mengalir semacam sungai, bendungan, dan semacamnya. Arus air yang mengalir dari sungai atau bendungan akan bergerak ke arah kipas besar yang berfungsi sebagai turbin dan membuat kipas dan turbin tersebut berputar.
Turbin ini yang akan mengonversi energi potensial yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi kinetik. Dari putaran turbin tersebut lalu akan memutar generator. Generator dan turbin saling terhubung dengan gerigi, jika turbin berputar maka generator akan ikut berputar.
Perputaran generator ini kemudian memutar kumparan magnet yang ada di dalam generator, sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan timbulnya arus listrik AC. Arus listrik ini kemudian disalurkan ke konsumen listrik. Dalam penyalurannya, dibutuhkan jalur transmisi yang sekaligus berfungsi sebagai pengatur daya.
Di dunia, PLTA juga telah dibangun oleh negara-negara maju. China sebagai negara besar juga memiliki PLTA untuk kebutuhan listriknya. Bahkan, bendungan yang dibangun jadi bendungan terbesar di dunia. Nama bendungan tersebut adalah The Three Gorges Dam. Bendungan ini terletak di District Yiling, Yichang, Provinsi Hubei, China.
Jika China bisa memiliki bendungan terbesar sebagai sumber energi, maka Indonesia tentu juga memiliki potensi yang sama. Banyaknya wilayah perairan yang ada di Indonesia dapat dijadikan sebagai sumber energi.
Indonesia memang telah memiliki beberapa PLTA yang membantu pasokan listrik. Misalnya, PLTA Cirata. PLTA yang beroprasi sejak tahun 1999 ini berada di Provinsi Jawa Barat. Kapasitas PLTA ini sekitar 1.008 MW. Selanjutnya adalah PLTA Sigura-gura.
PLTA Sigura-gura dibangun tahun 1978 dan selesai pada tahun 1981. PLTA ini memanfaatkan aliran sungai sungai Asahan yang berada di Provinsi Sumatera Utara. PLTA ini menghasilkan listrik sebesar 209 MW. PLTA Poso II juga menambah daftar PLTA yang dimiliki Indonesia.
Pembangkit Listrik Tenaga Air Poso II terletak di Desa Sulewana, Pamona Utara, Poso, Sulawesi Tengah. Dengan memanfaatkan Aliran Sunga Poso, PLTA ini mampu menghasilkan energi listrik sebesar 3 x 65 MW.
Ada berbagai keunggulan yang bisa didapat dengan adanya PLTA. Pertama, PLTA jadi sumber energi yang bersih. Tidak mencemari udara dan tidak menghasilkan limbah, sehingga aman untuk lingkungan sekitarnya. Kedua, biaya perawatan yang dibutuhkan rendah. PLTA juga dapat diterapkan di tempat terpencil, asal dekat dengan sumber aliran air.